Pekanbaru

Waspada DBD di Pekanbaru, di Sukajadi Sudah Capai 34 Kasus, di Kecamatan Lain Juga Tinggi

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru terus bertambah selama hampir lima bulan ini.

Penulis: Fernando | Editor: Ariestia
TribunPekanbaru/DoddyVladimir
FOTO ILUSTRASI - Pasien demam berdarah sedang dirawat di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Rabu (3/2/2016). Sampai 31 Januari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad sudah menangani 131 pasien deman berdarah, 74 diantaranya anak-anak dan angka tersebut cenderung meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. 

Waspada DBD di Pekanbaru, di Sukajadi Sudah Capai 34 Kasus, di Kecamatan Lain Juga Tinggi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru terus bertambah selama hampir lima bulan ini.

Kasus terbanyak ada di Kecamatan Sukajadi dengan 34 kasus.

Kecamatan lainnya cukup mendominasi kasus DBD yakni Kecamatan Payung Sekaki sebanyak 31 kasus. Kecamatan Tampan sebanyak 28 kasus dan Kecamatan Marpoyan Damai sebanyak 26 kasus.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, jumlah kasus DBD di Pekanbaru hingga pekan ke-19 Tahun 2019 mencapai 203 kasus.

Kasus DBD terjadi di 12 kecamatan yang ada.

Baca: Sepak Terjang Erik Kasanova, Si Pencuri Kambing yang Jadi Pengedar Narkoba di Riau

Baca: Penangkapan Dramatis Erik Kasanova, Diciduk Saat Nyabu di Kebun Sawit yang Gelap Bersama 4 Rekannya

Namun jumlah kasusnya masih di bawah 20 kasus. Kondisi ini terlihat di Kecamatan Tenayan Raya sebanyak 16 kasus dan Kecamatan Bukit Raya sebanyak 13 kasus.

Saksikan juga berita video menarik Tribun Pekanbaru dengan subscribe ke channel YouTube Tribunpekanbaru.com:

Kecamatan lainnya yakni Kecamatan Senapelan dan Kecamatan Sail masing-masing 11 kasus. Kecamatan Rumbai Pesisir dan Kecamatan Limapuluh masing-masing 10 kasus.

Kasus DBD yang jumlahnya sedikit terjadi di Kecamatan Rumbai. Petugas cuma menemukan 9 kasus DBD. Lalu di Kecamatan Pekanbaru Kota sebanyak 4 kasus.

"Kami mengimbau agar masyarakat waspada terhadap penyebaran DBD. Jangan sampai terlambat ditangani di pusat layanan medis, baik rumah sakit atau puskesmas," terang Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Maisel Fidayesi kepada Tribun, Senin (13/5/2019).

Baca: Kisah Perawat ICU Selama Ramadhan, Berlari-lari Buka Puasa Hingga Hadapi Pasien Sakaratul Maut

Menurutnya, dinas terus melakukan fogging untuk daerah yang sudah ada kasus berdasarkan data pihak puskesmas. Sembari melakukan promosi kesehatan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Maisel mengajak agar masyarakat mencegah penyakit DBD dengan 3 M yakni menguras bak penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur barang bekas. Lalu melakukan pemberantasan sarang nyamuk.

Baca: Suami di Bengkalis Riau Ditemukan Tewas oleh Istri, Kamar Berantakan dan Ada Barang Hilang

Masyarakat harus mewaspadai genangan air yang ada di bak kamar mandi, penampungan air, air pembuangan kulkas, pot bunga hingga dispenser air minum.

Begitu juga barang bekas di sekitar rumah yang bisa jadi tempat air menggenang.

Mereka juga harus memastikan tidak ada jentik nyamuk di rumah dan sekitarnya.

Sebab adanya jentik nyamuk berpotensi berkembang jadi nyamuk Aedes Aegypti yang jadi penyebab DBD. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved