Perhatihan Empat Hal Ini Agar Power Steering Mobil Mobil Awet
Untuk bisa menjaga sistem power steering tetap bekerja dengan optimal, para pemilik mobil disarankan mengetahui juga hal-hal yang membuat cepat rusak.
Penulis: ihsan | Editor: ihsan
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Rata-rata mobil yang diproduksi sekarang ini sudah dilengkapi dengan power steering.
Fitur ini membantu meringankan putaran setir kemudi.
Untuk bisa menjaga sistem power steering tetap bekerja dengan optimal, para pemilik mobil disarankan untuk mengetahui juga hal-hal apa saja yang membuatnya cepat rusak.
1. Tidak Teratur Mengganti Cairan
Power Steering Setiap cairan yang ada di dalam mobil hendaknya dilakukan penggantian yang rutin. Termasuk juga dengan cairan power steering.
Bacalah buku panduan servis mobil untuk mengetahui lebih lanjut kapan sebaiknya waktu yang tepat untuk mengganti cairan power steering mobil tersebut.
"Untuk HPS (Hydraulic Power Steering), tentu cairannya sangat berpengaruh. Disarankan tiap 40.000 KM, cairan power steering diganti yang baru," ujar Bambang Supriyadi, Head Product Improvement / EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
2. Tekanan Udara Ban yang Kurang atau Rendah
Tekanan udara pada ban juga berpengaruh membuat sistem power steering cepat rusak.
Pasalnya, ban juga menjadi salah satu bagian dari sistem tersebut.
"Jika tekanan udara pada ban rendah, gesekan antara ban mobil dengan aspal jalan akan lebih besar. Sebaliknya, jika tekanan ban sesuai maka kontak atau gesekan ban mobil dengan aspal akan mengecil. Sehingga kerja power steering juga lebih ringan," terang Bambang.
Periksa tekanan udara secara rutin untuk menjaga komponen pada power steering tetap bekerja dengan optimal.
3. Melewati Jalanan yang Banjir
Melibas banjir juga akan berpengaruh terhadap usia atau performa power steering mobil.
Untuk mencegah kerusakan, sebaiknya hindari jalanan dengan genangan air yang cukup tinggi.