Tribun WIKI

FEATURE - Berawal dari Pasang Surut Air Laut, Festival Sampan Leper di Riau Masuk Nominasi API 2019

FEATURE - Berawal dari pasang surut air laut yang terjadi di Tembilahan Indragiri Hilir, Festival Sampan Leper di Riau masuk Nominasi API 2019

Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/T Muhammad Fadli
Berawal dari Pasang Surut Air Laut, Festival Sampan Leper di Riau Masuk Nominasi API 2019 

FEATURE - Berawal dari Pasang Surut Air Laut, Festival Sampan Leper di Inhil Riau Masuk Nominasi API 2019

TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN - FEATURE - Berawal dari pasang surut air laut yang terjadi di Tembilahan Indragiri Hilir, Festival Sampan Leper di Riau masuk Nominasi API 2019.

Kondisi pasang surut air laut Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) membuat masyarakat harus beradaptasi agar bisa tetap menjalani kehidupan sehari-hari.

Hal inilah yang terjadi pada masyarakat Kabupaten Inhil yang tinggal dan menetap di sepanjang Sungai Batang Tuaka.

Baca: 66 Ekor GAJAH Sumatera Berkeliaran di Kawasan Proyek Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Pekerja Sering Lihat

Baca: BAYAR PAJAK Kendaraan Anda Sebelum Cuti Lebaran untuk Hindari Denda, Ini Caranya dari Dispenda Riau

Baca: Tiga Jalan Utama di Pekanbaru Jadi Target Pengemis, Puluhan Anak Jalanan Terjaring Selama Ramadhan

Sungai dengan kondisi daerah pasang surut tersebut awalnya tidak bisa dilewati oleh warga dengan sampan pada saat air sedang pasang.

Namun warga tidak menyerah, karena apabila harus menunggu air pasang hingga akhirnya bisa dilewati oleh sampan tentu membutuhkan waktu yang cukup lama, sementara warga harus tetap melanjutkan kegiatan sehari – harinya seperti sekolah, kerja, berdagang dan lainnya.

Warga setempat pun berinovasi dengan menciptakan sampan lemper agar tetap bisa melintasi sungai yang surut dan dangkal.

Warga merenovasi sampan agar bisa tetap berjalan ditengah kondisi surut dengan membuat bagian bawah sampan menjadi datar.

Alat transportasi legendaris ini pun menjadi sebuah Mahakarya dari Negeri Seribu Parit, Negeri Hamparan Kelapa Dunia dalam menjalankan kegiatan sehari-hari dengan mengayuh sampan di atas lumpur.

Berawal dari Pasang Surut Air Laut, Festival Sampan Leper di Riau Masuk Nominasi API 2019
Berawal dari Pasang Surut Air Laut, Festival Sampan Leper di Riau Masuk Nominasi API 2019 (Tribun Pekanbaru/T Muhammad Fadli)

Pada saat ini sampan leper tidak hanya menjadi alat transportasi semata dan sudah menjadi satu diantara daya tarik wisata di Kabupaten Inhil.

Keunikan Festival sampan leper menjadikannya cultural event yang unik dan langka serta berbeda sehingga menyedot banyak wisatawan dan menjadi Calender Of Event Kabupaten Indragiri Hilir yang dilaksanakan setiap bulan Juli.

Baca: 6 KPU Daerah dan KPU Riau Belum Bisa Tetapkan Caleg Terpilih untuk Kursi DPRD karena Gugatan di MK

Baca: BATALKAH PUASA Melihat Aurat Wanita atau GADIS SEKSI Saat Jalan di Mal? Ini Kata Ustazah Nella Lucky

Baca: BATALKAH Puasa Orang yang Melakukan CEK DARAH dengan Memasukkan Jarum Suntik untuk Mengambil Darah?

Bagi wisatawan yang ingin melihat sampan leper selain pada saat festival, moda transportasi ini masih sering digunakan dan dapat dilihat di Pekan Arba sebagai sebuah living culture (budaya yang hidup).

Tidak hanya sampai disitu, keunikan festival sampan leper telah mengantarkannya masuk dalam nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2019.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya Dan Pariwisata (Disporabudpar) Inhil, Junaidi Ismail melalu Kabid Pariwisata, Erni, menuturkan, setelah sukses meraih Juara 3 Anugerah Pesona Indonesia (API) Tahun 2018 dengan wisata Gema Muharranm untuk kategori Wisata Halal Terpopuler.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved