Stres karena Beban Pekerjaan yang Berat, Dokter Ini Sempat Jadi Pecandu Berat Narkotika & Kini Tobat
kecanduan Metamfetamin sering menyebabkan dia mengalami ledakan kemarahan dan perubahan suasana hati yang meledak-ledak.
TRIBUNPEKANBARU.COM-Pekerjaan yang menyangkut jasa dan memiliki tanggung jawab besar dalam pekerjaannya sangat mempengaruhi kesehatan seseorang. Jika anda memiliki persepsi bahwa pecandu narkoba adalah orang-orang yang hidup di jalanan atau putus sekolah, mungkin kita bisa mengubah persepsi itu.
Bahkan seorang yang berpendidikan tinggi dan profesional juga dapat menyerah dan berharappada efek narkoba.

Dilaporkan dan dikutip dari WOB, Dokter bernama Dr. Sasitharan Ayani, lulusan kedokteran Rusia ini terjerat candu narkoba,
Dokter berusia 39 tahun dari Malaysia ini mulai menggunakan narkoba sembilan tahun yang lalu ketika ia stres karena pekerjaan yang ia terima.
Pria ini dituntut untuk bekerja dalam shift yang cukup panjang.
Bahkan ia terkadang mencapai shift kerja hingga 48 jam tanpa istirahat yang cukup.
Untuk mengatasi hal ini, Dr Sasitharan mulai bereksperimen dengan metamfetamin atau Meth.
Narkoba berjenis Metamfetamin ini bekerja seperti obat penghilang rasa lelah untuk meningkatkan energinya.
Namun dengan ini efek dari obat ini adalah kecanduan dan ketergantungan.
“Saat itu, saya stres (dari pekerjaan)."
"Saya diperkenalkan dengan metamfetamin dan merupakan penguat yang saya butuhkan untuk jam kerja yang panjang."
"Saya hanya menginginkan energi, itu saja,” katanya.
“Dalam benak saya, saya pikir saya akan terhindar dari kecanduan karena saya akan menanggulanginya sebagai dokter,"
"Saya akan dapat mengendalikan (candu), tetapi saya salah ketika obat-obatan menguasai saya dan membuat saya seorang pecandu berat."
Dr. Sasitharan segera menyadari bahwa ia tidak dapat menjalani hidup secara normal tanpa menggunakan obat-obatan ini dan ingin berubah.