'Aku Bunuh Kamu', Ini Kronologis Penumpang Serang Sopir Bus Safari yang Tewaskan 12 Orang di Cipali
Kejadian tersebut terjadi hanya beberapa detik, hingga akhirnya bus hilang kendali dan menyeberang ke jalan berlawanan hingga menyebabkan kecelakaan.
TRIBUNPEKANBARU.COM- Kapolres Majalengka AKBP Mariyono menjelaskan detik-detik Amsor menyerang sopir Bus Safari hingga terjadi kecelakaan di Tol Cipali KM 150+900. Saat bus melaju, Amsor duduk di kursi paling depan sebelah kiri di belakang kondektur.
Kondektur berada di pintu bagian depan dengan posisi berdiri. Sang sopir Bus Safari mengemudikan kendaraannya dengan menggenggam sebuah ponsel dengan tangan kirinya.
Saat bus melaju, Amsor mendengar perkataan sopir yang mengatakan 'tak pateni ning aku' (aku bunuh kamu).
Kondektur kemudian melirik ke Amsor, padahal keduanya tidak saling kenal. Saat itulah Amsor langsung menyerang sopir dengan merebut paksa kemudi.

Kaki bagian kanan Amsor masuk di sela-sela kaki sopir dan langsung menginjak rem. Dengan keadaan panik, sopir tetap menginjak pedal gas dan mereka saling berebut kemudi.
Kondektur yang sedang berdiri, hanya dapat meraih pundak Amsor yang sedang berebut kendali kemudi dengan sopir.
"Waktu duduk diantara sopir dan kondektur, tersangka mendengar sopir berbicara 'tak pateni neng aku', dan kondektur melirik ke Amsor," ucap AKBP Mariyono, Jumat (21/6/2019).
Baca: 8 Fakta Terbaru & Kronologi Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Penumpang Serang Sopir Gara-gara Ini
Kejadian tersebut terjadi hanya beberapa detik, hingga akhirnya bus hilang kendali dan menyeberang ke jalan berlawanan hingga menyebabkan kecelakaan.
Kejadian itu mengakibatkan 12 orang meninggal.
Korban dari Bekasi dan Tegal
Identitas ke-12 korban tewas dalam kecelakaan beruntun di Ruas Tol Majalengka KM 150 Tol Cipali arah Jakarta, Senin (17/6/2019) dini hari, telah diungkap.

Mayoritas adalah warga Bekasi, Jawa Barat, dan Tegal, Jawa Tengah. Tiga warga asal Kabupaten Tegal yang menjadi korban dalam kecelakaan beruntun tersebut merupakan penumpang mobil Innova berpelat B 168 DIL.
Ketiganya adalah warga asal Desa Tarub RT 10 RW 05, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, yaitu Uki (45), Amar (37), dan Daryono (70).
"Benar, dari informasi yang dihimpun mereka hendak berangkat kerja di Jakarta. Mereka kerja swasta di sana," kata Kapolsek Tarub AKP Aziz Sugiharto saat dikonfirmasi, Senin.
Sebanyak 12 orang meninggal dalam tabrakan beruntun ini, sementara penumpang lainnya luka berat dan luka ringan.