Pelalawan
Awas! Tak Bisa Pinjam Jari Lagi Titip Absen, BKP2D Pelalawan Riau Berlakukan Finger Print 10 Jari
Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan Daerah (BKP2D) Pelalawan akan memberlakukan sistem absesni fingger print 10 jari.
Awas! Tak Bisa Pinjam Jari Lagi Titip Absen, BKP2D Pelalawan Riau Berlakukan Finger Print 10 Jari
TRIBUNPELALAWAN.COM, PANGKALAN KERINCI - Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan Riau yang sering menitip absen, tampaknya harus merubah perilakunya dalam Bulan Juli 2019 ini.
Pasalnya Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan Daerah (BKP2D) Pelalawan akan memberlakukan sistem absesni fingger print 10 jari.
Tidak hanya satu jari lagi seperti selama ini dijalankan di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Baca: Warga Perumahan Tolak Pembangunan SUTT PLN di Kampar Riau, Turunkan Paksa dan Usir Pekerja
Sistem baru ini diterapkan untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai dan mengantisipasi kecurangan dengan cara menitip absen.
"Sekarang kita pakai 10 jari untuk fingger print, bukan satu jari lagi. Masih rentan titip absen saat apel maupun upacara serta sehari-hari di kantor," terang Kepala BKP2D Pelalawan, Edy Suryandi, kepada tribunpelalawan.com, Rabu (17/7/2019).
Edy Suryandi menerangkan, pihaknya telah membentuk tim dalam menerapkan sistem absensi baru ini. Mulai Senin (15/7/2019) lalu, akan berjalan ke seluruh OPD untuk mendata absen 10 jari dari masing-masing ASN baik pegawai negeri maupun pegawai honor.
Alhasil 10 jari milik seorang pegawai terdata atas nama yang bersangkutan saja.
Baca: Hanya Terpantau Tiga Hotspot, Siang Hari Ini Rabu 17 Juli 2019 Riau Masih Cerah Berawan
Selama ini, lanjut Edy, kecurangan terjadi dimana satu orang pegawai yang memiliki 10 jari mewakili absensi 10 pegawai yang berbeda-beda.
Praktik itu sudah menjadi rahasia umum bagi di lingkungan pegawai.
Sehingga pihaknya menerapkan sistem ini untuk mengantisipasi praktik lancung tersebut.
"Biasanyakan jari kelingking untuk si A, jari tengah untuk si B dan gitu semua jari-jarinya. Yang datang satu orang tapi yang diabsen 10 orang. Sekarang tak bisa lagi," tambah Edy.
Setelah pendataan seluruh ASN selesai, BKP2D akan menerapkan absensi 10 jari ini mulai dari apel gabungan dan upacara-upacara besar.
Baca: Menurut Pakar Bukan Karena Dicegah, Tapi Ini Yang Membuat Habib Rizieq Batal Pulang ke Indonesia
Petugasnya akan siaga di pintu gerbang untuk absensi 10 jari para peserta upacara.
Kedepan akan diperluas lagi hingga ke masing-masing kantor OPD dan dikoneksikan ke server utama milik BKP2D. (Tribunpelalawan.com/Johannes Wowor Tanjung)