Menkumham Vs Walikota Tangerang, dari Saling Sindir dan Saling Lapor, Ini 7 Fakta Terkait Koflik Itu
Kehebohan terjadi atas konflik Menkumham Vs Walikota Tangerang yang berlangsung sejak beberapa hari ini.
Menkumham Vs Walikota Tangerang, dari Saling Sindir dan Saling Lapor, Ini 7 Fakta Terkait Koflik Itu
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kehebohan terjadi atas konflik Menkumham Vs Walikota Tangerang yang berlangsung sejak beberapa hari ini.
Perseteruan antara Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly dengan Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, memasuki babak baru.
Setelah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) melaporkan Arief, kini giliran Walikota Tangerang itu yang melaporkan Kemenkumham ke Polisi.
Perseteruan antara dua pejabat ini pun membuat sejumlah pihak angkat bicara.
Di antara mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD hingga Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo.
Keduanya menyayangkan adanya perselisihan antara Menteri Yasonna vs Wali Kota Arief.
Baca: VIDEO: Big Match Arsenal Vs Bayern Munchen, Jadwal ICC 2019 Pukul 10.00 WIB, Live TVRI
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini (18/7/2019), Virgo Bakal Dapat Pujian, Taurus Hadapi Masalah Perut (VIDEO)
Baca: Terkait Hoaks Susunan Nama Menteri Jokowi-Maruf, Erick Thohir: Ada yang Ingin Jadi Menteri
Berikut beberapa fakta terkait konflik keduanya yang bermula dari saling sindir, dirangkum Tribunnews.com:
1. Awal permasalahan
Akar konflik Menkumham vs Walikota Tangerang berawal saat Menteri Yasonna menyindir Wali Kota Arief soal perizinan pembangunan di lahan milik Kemenkum HAM.
Sindiran itu diungkapkan saat peresmian Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) dan Politeknik Imigrasi (Poltekim) di kawasan pusat pemerintahan Kota Tangerang, Selasa minggu lalu.
Pemkot Tangerang menuding pembangunan gedung saat itu tidak mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB).
Menkumham Yasonna menambahkan, Pemkot Tangerang mencari gara-gara dengan mewacanakan kawasan milik Kemenkum HAM tersebut dijadikan persawahan.
Pernyataan Yasonna itu dibantah Walikota Tangerang Arief yang mengaku kaget dan prihatin atas apa yang diucapkan Menkumham.
"Tidak ada niat sedikit pun saya sebagai Walikota Tangerang mencari gara-gara terhadap tugas dan tanggung jawab saya sebagai penyelenggara daerah di Kota Tangerang," kata Arief, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.