Transfer Pemain
Percuma Juventus Rekrut Mauro Icardi, Tak Ada Posisi yang Cocok dan istrinya Juga Suka Bikin Onar
Percuma Juventus Rekrut Mauro Icardi, Tak Ada Posisi yang Cocok dan istrinya Juga Suka Bikin Onar
Percuma Juventus Rekrut Mauro Icardi, Tak Ada Posisi yang Cocok dan istrinya Juga Suka Bikin Onar
TRIBUNPEKANBARU.COM- Juventus mendapat masukan dari seorang pelatih legendaris terkait renacan untuk mendatangkan Muro Icardi.
JUventus diminta tidak mendatangkan Icaradi karena beberapa faktor.
Menurut pelatih legendaris Italia ini, selain bentur permainan, juga adanya faktor internal yang nantinya hanya akan membuat Juventus kesulitan.
Namun apapun masukan tersebut tentunya dikembalikan ke manajemen Juventus dan pelatih.
Baca: Bukan Dybala Maupun Mario Mandzukic, Inilah Pemain Muda yang Akan Jadi Tandem Ronaldo di Juventus
Baca: Ambisi Juventus Datangkan Paul Pogba, Rela Korbankan 3 Pemain Ini sebagai Kompensasi
Baca: Datangkan Matthijs de Ligt, Juventus Gelontorkan Uang Rp 1,34 Triliun, jadi Bek Temahal di Dunia
Kebutuhan tim akan disesuaikan dengan formasi yang nantinya ditampilkan
Juventus punya beberapa alasan mengapa tak boleh merekrut Mauro Icardi, menurut Arrigo Sacchi.
Arrigo Sacchi mungkin adalah pelatih sepak bola paling legendaris dari Italia.
Tim AC Milan yang ia asuh pada 1987 sampai 1991 dianggap banyak pihak sebagai selah satu tim terbaik yang pernah ada.
Baca: Karir dan Prestasi de Ligt, Bermimpi Jadi Petenis, Kini Pemain Bola, Akhirnya Berlabuh ke Juventus
Ia juga jadi pionir sepak bola mnyerang nan modern dalam sepak bola.
Kini berusia 73 tahun, Sacchi tetap tak bisa melepaskan sepak bola dari kehidupannya.
Ia tetap mengikuti perkembangan, terutama Serie A, dan kini berkomentar tentang Juventus.
Dilansir BolaSport.com dari Sport Mediaset, Sacchi berkomentar tentang alasan mengapa Juventus tak seharusnya membeli Mauro Icardi dari Inter Milan.
"Icardi memang spesialis di posisinya, tetapi ia akan kesulitan dengan konsep total football," tutur Sacchi.
Alasan pertama yang dikemukakan Sacchi berasal dari gaya bermain yang diterapkan Maurizio Sarri.