Maraknya Narkoba Bisa Pengaruhi Pembangunan Kependudukan di Riau

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Rawannya provinsi Riau terhadap peredaran narkoba dianggap mempengaruhi pembangunan kependudukan.

Apalagi, narkoba menyasar anak muda yang jadi tulang punggung negara saat memasuki usia emas di tahun 2045.

Masalah itu menjadi satu fokus bahasan dalam pertemuan Momentum Hari Kependudukan Dunia yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Riau, Senin (22/7/2019).

Dalam pertemuan itu, Kepala BKKBN Perwakilan Riau, Agus Putro Proklamasi secara khusus menyebut Rupat Utara sebagai salah satu daerah rawan masuknya narkoba.

“Di Rupat Utara, kami melihat sangat rawan masuknya narkoba dari negara luar. Bahkan, dikhawatirkan, para pemuda di sana terpapar narkoba itu,” ungkap Agus.

Apalagi, aparatur desa setempat enggan ambil tindakan karena takut nyawanya terancam.

Pasalnya, yang dihadapi bisa jadi jaringan pengedar narkoba internasional.

Untuk itu, Agus menilai perlu mempersiapkan semacam formula yang tepat dan melibatkan sejumlah pihak terkait.

Seperti pemerintah daerah dan aparat hukum.

Sementara, BKKBN menjadi pemantik dengan membuat gerakan tertentu di Rupat Utara.

Agus mengaku sudah menemui gubernur dan komandan Korem 031/Wira Bima membicarakan hal itu.

Harapannya, ada langkah efektif untuk membina remaja di sana.

Termasuk mencegah masuknya narkoba.

Dia berharap, program yang tepat itu dihasilkan lewat pertemuan kemarin.

Sehingga lewat forum itu ada poin yang muncul dari perwakilan lintas sektor.