Berita Riau

Dosen dan Mahasiswa Kukerta Unri Latih Warga Bikin Kolam Ikan Sistem Manipulasi Fotoperiod

Dosen dan mahasiswa Kukerta Universitas Riau menggelar pelatihan membuat kolam ikan dengan sistem manipulasi fotoperiod pada warga Jl Delima Pekanbaru

Penulis: Alex | Editor: Hendra Efivanias
Tribun Pekanbaru/Alex Sander
KOLAM - Mahasiswa peserta Kukerta Universitas Riau (UR) dan dosen berfoto bersama dengan warga RW 8 Jalan Delima Kecamatan Tampan Pekanbaru saat pembuatan kolam dengan sistem memanipulasi fotoperiod, Sabtu (27/7/2019). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pola Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Terintegrasi Universitas Riau (Unri) 2019 terus dikembangkan.

Sabtu (27/7/2019), di kawasan RW 8 Jalan Delima digelar pelatihan pembuatan kolam ikan bagi masyarakat sekitar.

Kolam yang dibuat Kukerta RW 8 Jalan Delima, Tampan dibuat dengan sistem memanipulasi fotoperiod, yakni dengan memanfaatkan terpal di bagian atas kolam.

Sehingga tidak terkena cahaya matahari langsung.

Ketua Dosen Pembimbing Kukerta RW 8 Jalan Delima, Dr Windarti mengatakan, kolam ikan ini juga menggunakan tanaman hidroponik untuk penyaringan air kolam, sehingga air kolam tidak kotor dam tidak perlu dilakukan penggantian air.

"Jadi kotoran ikan menjadi pupuk sayur. Sayur tidak perlu pestisida. Air kolam pun disaring sehingga tetap bersih," ulasnya.

Selain itu, dengan ditutupnya kolam dengan menggunakan terpal, ikan menurutnya menjadi lebih lincah dan banyak makan karena gelap.

Baca: Perayaan HUT Ke-3 Vihara Satya Dharma Melibatkan 100 Pelaku UMKM

Baca: Transportasi Online Anterin Beroperasi di Riau. Pengguna Bebas Memilih Harga dan Pengemudi

Sehingga pertumbuhannya akan semakin cepat.

Air kolam tersebut dikatakannya juga disaring dengan menggunakan serabut kelapa atau juga bisa sekam yang diletakkan di bawah tanaman hidroponik.

"Untuk perkiraan panen adalah dalam waktu 40 hari, untuk tanaman hidroponik dan ikan. Biasanya untuk lele kan butuh waktu 2 bulan bisa panen, tapi kita bisa lebih cepat," ulasnya.

Biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan kolam ini juga tidak banyak.

Karena tidak memakan tempat yang luas.

Sehingga bisa diterapkan di kawasan perkotaan.

"Kita juga tidak perlu takut di dalam akan panas. Karena walaupun menggunakan penutup terpal, tetap dberikan ventilasinya, sehingga ada udara masuk," imbuhnya.

Program tersebut menurutnya juga akan diterapkan kepada masyarakat.

Dengan harapan, warga sekitar akan membuat hal yang sama dengan yang telah diberikan dalam pelatihan dan panduan oleh pihak yang melaksanakan Kukerta Unri.

"Ini juga sudah pernah kami coba sebelumnya dan berhasil. Kami juga sudah sosialisasikan ini kepada masyarakat sekitar, dan akan kami berdayakan melalui program ini selama Kukerta di sini," imbuhnya. (Tribunpekanbaru.com/Alex Sander)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved