Bentrok Suporter PSPS
Tegar Sempat Sadar dan berteriak Kesakitan
Korban bentrok suporter PSPS
Penulis: Nasuha Nasution | Editor:
Suasana haru yang didominasi warna Biru itu begitu terasa. Apalagi kala jenazah ditandu dan akan dishalatkan di Masjid Babussalam, yang tak jauh dari rumah duka.
Rekan-rekan Tegar yakni Siswa SMK Hasanah Pekanbaru juga tampak hadir. Mereka bahkan ikut dalam prosesi Shalat Jenazah.
Pada kesempatan itu, tampak saudara kembar Tegar yakni Teguh Syahputra Agara, ikut memandikan jenazah sang adik, yang diduga mengalami luka serius di bagian kepala.
Di sela prosesi di rumah duka Rahmat, Saudara Sulung Tegas menyebut bahwa pada saat penyerangan mereka sempat dilempar batu berukuran cukup besar dari arah dekat. Mereka diserang oleh Suporter yang menamakan diri Curva Nord 1955.
Penyerangan itu dilakukan oleh kelompok Curva yang berpakaian serba Hitam. "Mereka melampari kami dari dekat. Padahal saat itu kami menggunakn atribut PSPS juga," terang Rahmat.
Begitu penyerangan terjadi, mereka yang kala itu bersama, langsung tiarap kala dilempari batu dan kayu. Rahmat yang membawa sang adik bersama langsung melindungi adiknya.
Lebih lanjut, Rahmat menuturkan, kala bentrok terjadi mereka sempat kebingungan. Maklum lokasi yang sepi membuat mereka bingung mencari bantuan.
Bahkan mereka berusaha mencari balai pengobatan terdekat. Namun setelah menemukan Puskesmas, Tegar yang sudah bersimbah darah sempat mendapat pertolongan.
Apalagi kala itu ia tak sadarkan diri. Mereka pun akhirnya memutuskan untuk membawa Tegar ke rumah sakit di Pekanbaru, yakni Rumah Sakit Lancang Kuning.
"Kepala Tegar robek dipukul, sehingga tak sadarkan diri. Tegar sempat sadar dan berteriak kesakitan," terangnya.
Epi, satu Asykar The King mengaku begitu kehilangan Tegar. Maklum Tegar terbilang baru menjadi suporter Skuad PSPS. Dia mengaku kaget saat menjadi korban penyerangan yang dilakukan oleh anggota Curva Nord 1955.
Sebelumnya suporter PSPS Asykar Theking dan Curva Nord 1955 bentrok fisik dalam perjalanan menuju Stadion Tuanku Tambusai, Bangkinang, Kabupaten Kampar, Minggu (11/3). Kala itu PSPS akan menjamu menjamu Persepam Madura di Stadion Tuanku Tambusai Bangkinang.
Tegar dan dua rekannya menjadi dari korban bentrok, yang diawali ejekan dan penyerangan Curva Nord 1955. Tegar meninggal setelah mendapat perawatan medis hampir 12 jam di Rumah Sakit Lancang Kuning, Pekanbaru. (*)