Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Penangkapan Terduga Teroris

Dayat Cs Sudah Rencanakan Bom Bunuh Diri

Kelompok teroris Ciputat yang dipimpin Nurul Hidayat alias Dayat alias Daeng ternyata telah merencanakan aksi bom bunuh diri

Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Kelompok teroris Ciputat yang dipimpin Nurul Hidayat alias Dayat alias Daeng ternyata telah merencanakan aksi bom bunuh diri.

"Kalau yang mereka ini ada juga merencanakan aksi bom bunuh diri, jadi target-target mereka disamping penyerangan aksi bom bunuh diri juga terkait penyerangan polsek  juga rencana fa'i berikutnya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2014).

Dikatakannya, di rumah kontrakan milik Zainab, Dayat bersama lima rekannya berencana melakukan aksi teror dan perampokan di wilayah Jakarta. Banyak rencana aksi teror yang akan dilakukan kelompok teroris Ciputat diantaranya akan meledakan vihara.

"Jadi banyak rencana-rencana mereka termasuk target dari rumah ibadah seperti vihara. Dari data yang kita temukan cukup banyak vihara yang menjadi target. Dalam dokumen itu ada lokasi dua vihara yang diberi tanda oleh mereka," ungkapnya.

Sebetulnya dalam kelompok ini, tidak ada pemimpin yang dominan, semuanya bisa menjadi otak suatu tindakan teror termasuk Anton alias Septi yang bertindak sebagai perencana penembakan polisi sekaligus juga eksekutor peledakan Vihara Ekayana di Jakarta Barat.

"Lebih tepat otaknya kolektif tidak secara khusus, tapi mereka adalah bagian dari kelompok Abu Roban. Mungkin satu diantara mereka ada yg jadi pemimpin. Tapi dalam hal ini, Anton lebih dominan, dia ahli dalam perakitan bom dia juga sebagai pelaksana dan perencana juga, cukup dominan perannya Anton," ungkap Boy.

Aksi baku tembak antara anggota Densus 88 Antiteror Polri dengan kelompok teroris di Kampung Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten diawali dengan penangkapan Anton alias Septi di Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (31/1/2013) sekitar pukul 14.00 WIB.

Hasil keterangan Anton, membawa tim Densus 88 Antiteror Polri ke Ciputat. Aksi tembak menembak yang terjadi di Ciputat diawali penangkapan pimpinan teroris Ciputat Nurul Hidayat alias Dayat alias Daeng saat sedang mengendarai sepeda motor dengan memboceng tetangga kontrakannya bernama Irwan melalui jalan Gang Haji Hasan. Dayat ke luar dari kontrakannya untuk membeli makan.

Anggota Densus 88 Antiteror Polri yang sudah menguntitnya sejak beberapa hari kemudian mengikutinya dari belakang dan menyergapnya.

Kemudian, Dayat membalas dan mengarahkan tembakan dengan pen gun kepada anggota Densus dalam jarak yang cukup dekat. Hasilnya anggota Densus 88 Antiteror Polri pun tertembak di bagian kaki kiri tepat dibawah lutut tembus ke paha kanan.

Melihat situasi tersebut, anggota polisi yang lain yang sudah siap kemudian mengarahkan senjatanya ke arah Dayat dan melesatkan tembakan ke arah Dayat yang menyebabkan Dayat meninggal dunia lebih dahulu.

Sementara tetangga kontrakan Dayat bernama Irwan diamankan pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.

Setelah aksi baku tembak dengan Dayat, kepolisian kemudian melakukan penyergapan di rumah kontrakan milik Zainab yang berada di Kampung Sawah Lama RT 04 RW 07, Ciputat, Tangerang Selatan. Setelah kepolisian mengimbau supaya lima teroris yang berada di dalam rumah menyerah, justru para teroris malah menantang polisi.

"Kalau berani masuk sini," ucap teroris dari dalam rumah saat itu.

Akhirnya aksi baku tembak pun terjadi, selama 10 jam kepolisian terus melancarkan serangan kepada teroris begitu juga sebaliknya dan aksi baku tembak pun selesai, Rabu (1/1/2014) pukul 05.00 WIB. Setelah dipastikan aman ditemukan lima jenazah masing bernama Nurul Haq alias Dirman, Oji alias Tomo, Rizal alias Teguh alias Sabar, Hendi Albar, dan Edo alias Amril.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved