“Kami Tak Percaya BPJS! Kalian Bobrok, Kalian Penipu"

Tujuan aksi menyampaiakan apsirasi atas kinerja BPJS yang selama ini dinilai tidak sesuai harapan rakyat. Aksi ini juga diwarnai dengan kecaman

Editor: Muhammad Ridho
Tribunnewsbatam.com/leo
Puluhan massa yang mengatasnamakan Gema MKGR (Gerakan Muda-Masyarakat Keluarga Gotong Royong ) berunjuk rasa di kantor BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan Karimun, Senin (9/2/2015) sekitar pukul 10.45 WIB. 

Laporan Tribunnews Batam, Filemon Halawa

TRIBUNPEKANBARU.COM, KARIMUN - Puluhan massa yang mengatasnamakan Gema MKGR (Gerakan Muda-Masyarakat Keluarga Gotong Royong ) berunjuk rasa di kantor BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan Karimun, Senin (9/2/2015) sekitar pukul 10.45 WIB.

Tujuan aksi menyampaiakan apsirasi atas kinerja BPJS yang selama ini dinilai tidak sesuai harapan rakyat. Aksi ini juga diwarnai dengan kecaman yang ditujukan ke manajemen kantor tersebut.

“Kami tidak percaya dengan BPJS, kalian bobrok, kalian penipu,” teriakan orator, Haryono Zuhri saat itu.

Alasan mereka mengeluarkan kecaman tersebut karena sejumlah masyakarat Karimun telah melaporkan kepada mereka kejanggalan yang mereka alami, ketika menggunakan jasa BPJS.

Dimana masyarakat dirujuk pihak rumah sakit, kerap tidak melayani mereka dengan alasan ruang khusus untuk pengguna jasa BPJS telah penuh.

“Kami punya hak menyampaikan ketidakpuasan atas kebobrokan kinerja kalian. Sudah banyak masyarakat yang kalian tipu. Ketika dirujuk, rumah sakit kerap bilang kamar sudah penuh. Ada apa ini semua?,” cetus Haryono Zuhri lagi.

Selain itu, Haryono Zuhri juga menuding pihak BPJS dengan rumah sakit tertentu ada permainan, yang dinilai merugikan masyarakat.

Di tengah-tengah aksi mereka, menghadirkan beberapa masyarakat yang menyampaikan testimoni (pengalaman yang pernah dialami semasa menggunakan jasa BPJS,red).

Satu di antaranya, Zauwiyah (41). Perempuan ini mengatakan dalam testimoninya di depan kantor itu, dimana satu keluarganya mengalami sakit beberapa waktu lalu. Mereka berobat di salah satu balai pengobatan di Karimun.

Karena tidak mampu menangani penyakit yang diderita keluarganya itu, maka pihak balai pengobatan itu merujuk ke salah satu rumah sakit terkenal di Batam. Dengan menggunakan kartu BPJS.

Sesampai disana, pihak keluarganya pun berobat. Tiba-tiba penagihan terakhir setelah rumah sakit itu, katakan berobat jalan, rumah sakit itu, meminta biaya perobatan kepada keluarganya itu sebesar Rp 49.668.000.

“Kami terkejut dengan nilai ini. karena kami menggunakan BPJS. Kenapa mesti kami bayar. Kalau kami tahu bayar, buat apa kami ikut BPJS. Di BPJS kami bayar kok,” teriakannya dengan menggunakan alat pengeras suara, sambil memperlihatkan kwitansi biaya perobatan yang dimaksud saat itu.

Sumber: Tribun Batam
Tags
bpjs
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved