Angeline Tak Boleh Bertemu Ibu Kandung Hingga Usia 18 Tahun

TRIBUNPEKANBARU.COM, DENPASAR - Angeline diadopsi oleh ibu angkatnya, Margareith Megawe karena sang ibu kandung tidak punya uang untuk membiayai proses persalinan.

Menurut Hamidah, ibu kandung Angeline adopsi terhadap anaknya tersebut disahkan melalui kantor notaris.

Dalam surat perjanjian, Hamidah mengaku tidak boleh menemui anaknya hingga berusia 18 tahun.

Sebagai ganti mengurus anaknya Angeline, ongkos persalinan sebesar Rp 1,8 juta diberikan Margareith Megawe.

“Hanya uang itu yang saya terima, setelah itu tidak lagi,” kata Hamidah kepada reporter Kompas TV Gita Maherkeshi ketika mewawancarainya, Kamis(11/6/2015).

Angeline diasuh ibu angkatnya yang dikenal masyarakat sekitar bertemperamen keras.

Tetangga kerap menyaksikan Margareith tak segan memukul Angeline. Dari keterangan Hamidah kepada Kompas TV Angeline diserahkan ke ibu angkatnya Hamidah mengenal Margareith dari tetangganya.

Saat wawancara tersebut, reporter Kompas TV beberapa kali harus dialihkan kepada Siti Sapurah yang biasa disapa Ipung sampai menunggu Hamidah tenang.

Siapapun pelakunya harus ....,” kata Hamidah tanpa menyelesaikan kata-katanya.

Ibu kandung Angeline ini pun akhirnya menangis tersedu dalam dekapan kuasa hukumnya, Siti Sapurah. Matanya terlihat sembab, kurang tidur. Tak begitu banyak keterangan yang diberikan Hamidah

Hamidah menjadi sosok paling dicari menyusul kematian putrinya yang berakhir tragis. Angeline, menurut penyidikan polisi, dibunuh oleh Agus Tay pembantu rumahnya setelah melakukan pemerkosaan terhadap gadis cilik itu.

Apakah pembunuhan hanya akan berhenti pada satu tersangka saja, Agus Tay? Ikuti selengkapnya wawancara Hamidah dan kuasa hukumnya yang mencurigai keganjalan-keganjalan peristiwa pembunuhan ini. Saksikan di Kompas Petang pukul 16.30 hari ini di KompasTV. (tribunnews)