Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Variety Show dan Sinetron, Program Siaran Berkualitas Rendah

Hasil survei KPI menunjukkan program variety show dan sinetron memiliki kualitas yang paling rendah.

Editor: Ariestia
Kompas.com
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Komisi penyiaran Indonesia (KPI) merilis hasil Survey Indeks Kualitas Program Siaran Televisi, mengenai segmen program khusus sinetron, infotainment, dan berita. Hasil survei KPI menunjukkan program variety show dan sinetron memiliki kualitas yang paling rendah.

Ketua KPI Pusat Judhariksawan menjelaskan, survei ini menetapkan indikator-indikator yang merujuk pada tujuan diselenggarakan penyiaran seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran.

Di antaranya, adalah membentuk watak, identitas, dan jati diri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman, menghormati keberagaman, menghormati orang dan kelompok tertentu.

Selain itu, masih merujuk pada undang-undang yang sama, indikator yang ditetapkan oleh KPI adalah program tayangan tidak memuat kekerasan, tidak bermuatan seksual dan tidak bermuatan mistik, horor, dan supranatural.

Ia menyampaikan, membentuk watak, identitas, dan jati diri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman patut dicermati lebih jauh. Apalagi, kata dia, program variaty show di televisi memiliki kuantitas yang banyak.

"Dari indikator-indikator ini, program variety show dan sinetron memiliki kualitas yang rendah!," ujar Judha di Kantor KPI Pusat Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2015) siang.

Dalam Survei Indeks Kualitas Program Televisi tentang program khusus ini menguji kualitas tiga program, yaitu berita, variety show, dan sinetron.

Hasil yang sama juga didapati pada indikator membentuk watak identitas dan jatidiri bangsa Indonesia yang bertakwa dan beriman, tidak bernuansa kekerasan, dan tidak bermuatan mistik, horor, dan supranatural.

Dijelaskan, nilai indeks yang sangat rendah itu hanya berpusat pada satu program sinetron yang diuji. Sedangkan untuk program berita, memiliki indeks yang lebih tinggi dari variety show dan sineteron, namun masih di bawah stanfa kualitas yang ditetapkan oleh KPI.

Judha mengatakan, survei ini, responden juga diminta menilai acara yang berkualitas dari program yang pernah ditonton dalam sebulan terakhir. Hasilnya, adalah Kick Andy, Mata Nadja, Indonesia Lawyers Club, My Trip Mu Adventure, On the Spot, Hitam Putih, Laptop si Unyil, Mario Teguh, Liputan 6, dan Ini Talkshow.

Pelaksanaan penelitian ini, KPI bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) dan 9 perguruan tinggi di Indonesia, meliputi Universitas Islam negeri Jakarta, Universitas Islam Negeri Yogyakarta, Universitas Dipenogoro Semaran, Universitas Arirlangga Surabaya, Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Sumatera Utara Medan, Universitas Islam Negeri Ambon, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, dan Universitas Udayanan Bali.

Metode penelitian itu menggunakan peer review assement. Disebutkan, survei tersebut bukan sebuah survei khayalak pemirsa televisi. Respondan dari survei ini adalah para pemirsa yang dipandang mengetahui mengenai program siaran televisi dan bisa menilai program televisi.

Judha melanjutkan, penelitian ini tidak berpretensi mengukur jumlah pemirsa saru program televisi (kuantitas) atau karakteristik pemirsa televisi, tetapi kualitas program televisi.

Para pemirsa ahli menonton program acara sampel, dan mekudian memberikan evaluasi terhadap kualitas program televisi.

Tidak semua program televisi akan dinilai, hanya akan diambil sampel program siaran. Agar hasil penilaian para ahli dinlai valid itu, harus dipastikan bahwa program siaran yang dinilai tersebut telah ditonton pemirsa ahli tersebut. Para ahli terlebih dahulu menonton program acara sebelum melakukan penelitian.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved