Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Indonesia Berpeluang Rebut Gelar Juara Dunia Beregu Paralayang

Indonesia berpeluang besar merebut gelar Juara Dunia Beregu dalam Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang VIII FAI

Editor: Ariestia
LASSAK IMAJI/TAGOR SIAGIAN
Dede Supratman, pimpinan sementara Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang (WPAC) VIII FAI 2015 Indonesia. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, CISARUA - Indonesia berpeluang besar merebut gelar Juara Dunia Beregu dalam Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang VIII FAI (8th FAI World Paragliding Accuracy Championship/WPAC) 2015 Indonesia.

Bukan hanya saratnya pengalaman para pilot (sebutan bagi atlit Paralayang) Putra dan Putri senior juara di tingkat internasional, yang didukung kemajuan pesat para pilot muda pelapis membangkitkan harapan besar tuan rumah.

Pilot Terbaik Putra Nasional 2014, yang juga peraih empat medali emas SEA Games 2011, Thomas Widyananto bersama Juara Seri Piala Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang (PGAWC) Putri 2012- 2014 Lis Andriana serta Juara PGAWC 2011 Milawati Sirin, akan menjadi motivator ulung bagi para pilot muda nasional masa depan.

Namun, mengingat Paralayang adalah olahraga alam, faktor tuanrumah akan sangat berpengaruh karena pilot kita sudah sangat mengenal medan lomba. Banyak pilot asing peserta WPAC 2015, belum pernah terbang di Puncak. Sehingga pilot kita harus mengejar nilai bagus sejak ronde awal, di saat para pilot asing masih “meraba-raba jalan”.

Kejuaraan resmi Kategori I (Antar Negara) Federasi Aeronautika Internasional (FAI), induk olahraga dirgantara dunia, merupakan yang kedelapan kalinya dan akan berlangsung di Gunung Mas, Puncak, Jawa Barat, 9-16 Agustus ini. Pertama kali digelar di luar Eropa, Kejuaraan Dunia kali ini adalah yang terbesar, diikuti lebih dari 100 pilot (sebutan untuk atlit Paralayang).

Tak kurang dari 126 pilot dari 19 negara sudah menyatakan hadir, 27 diantaranya putri. Meskipun medali emas diberikan untuk masing-masing kelas Putra dan Putri, namun medali emas nomor Beregu hanya satu, yaitu gabungan pilot Putra dan Putri. Tiap negara boleh mengirim maksimal sepuluh pilot, tapi hanya jumlah nilai dari empat pilot teratas tiap negara (putra maupun putri) yang dihitung sebagai nilai beregu negara itu.

Negara dengan jumlah nilai terkecil yang berhak meraih medali emas Beregu. Dalam nomor Ketepatan Mendarat Paralayang, penerbang dengan nilai terkecil justru yang menjadi juara. Berarti ia lebih sering mencatat jarak terpendek dari titik nol saat mendarat.

Nomor dan Sistim Lomba

Berbeda dengan nomor Lintas Alam Bebas (XC/Cross Country), dimana juara ditentukan jarak terbang terjauh dan nomor Lintas Alam Terbatas (Race To Goal), dimana pilot harus melewati beberapa titik dalam jarak tertentu dengan waktu tercepat, maka nomor Ketepatan Mendarat (KTM/Accuracy) lebih mengutamakan konsentrasi jelang pendaratan.

Karena yang dinilai adalah jarak antara titik kaki pertama menginjak tanah dengan titik nol. Konsentrasi tinggi jelang mendarat dibutuhkan, karena tidak jarang terjadi perubahan arah angin atau angin arah silang (crosswind) di lingkaran pendaratan. Pilot harus taktis mengendalikan kecepatan parasut menjelang pendaratan agar tidak melewati lingkaran (overshoot) atau mendarat sebelum lingkaran (undershoot).

Lokasi lepas landas di kawasan perkebunan teh Puncak, Jawa Barat, adalah bukit berketinggian 250 meter di atas permukaan tanah. Berjarak 1,2 kilometer dari lokasi pendaratan, lapangan rumput seluas sekitar 70x 30 meter di tengah perkebunan teh. Sasaran yang dituju para pilot adalah lingkaran selebar 10 meter dengan bantalan elektronik bergaristengah 30 cm sebagai titik nol. Bantalan elektronik buatan anak bangsa itu, yang merupakan persyaratan utama untuk lomba Ketepatan Mendarat internasional, terhubung ke papan nilai.

Sehingga jarak tiap pilot menginjakkan kaki pertama kali ke titik 00,00 cm hingga 15,00 cm akan langsung ditayangkan di papan nilai. Keberhasilan menginjak tepat di titik nol selebar tiga cm akan menghasilkan nilai tertinggi, 00,00. Di luar bantalan elektronik, terdapat lingkaran-lingkaran selebar 0,5 m, 5 m dan 10 m. Bagi pilot yang mendarat di luar bantalan elektronik, akan dihitung jaraknya oleh juri. Misalnya kaki menginjak tanah 127 cm dari titik nol, maka nilai yang diperoleh dalam ronde itu adalah 127,00. Sehingga yang berhak meraih medali emas dalam kejuaraan selama lima hari dengan sistim kompetisi penuh ini, justru pilot yang mendapat nilai terkecil.

Posisi pilot saat menginjak tanahpun harus sempurna. Bila mendarat di luar lingkaran utama atau badannya terjatuh, maka dia didiskualifikasi dan mendapat nilai 1000. Jika arah dan kecepatan angin memenuhi syarat keselamatan penerbangan, yakni dari arah depan (headwind) saat lepas landas (takeoff) dengan kecepatan angin 10-15 km/jam, maka diharapkan dalam satu hari bisa terlaksana dua hingga tiga ronde penerbangan (sortie).

Bila kondisi cuaca hujan, atau arah angin terus-menerus dari arah belakang (tailwind) hingga sore, maka Pimpinan Lomba (Meet Director) berhak menghentikan lomba untuk hari itu, karena membahayakan keselamatan para pilot. Seandainya cuaca buruk dan kondisi angin yang tidak memungkinkan untuk terbang terjadi selama beberapa hari, maka agar hasil lomba diakui FAI, minimal tiga ronde harus terlaksana. Sedangkan maksimal ronde yang digelar adalah 12. (Tribunnews).

Sumber: Tribunnews
Tags
Paralayang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved