Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Riau Rhythm Chambers Rekam Dahsyatnya Si Bono di Album Suvarnadvipa

Dari sembilan lagu dalam album ini, masing-masing menceritakan tentang kebiasaan, suasana, sejarah serta nilai sosial pada masa kejayaan Sriwijaya

Editor: harismanto
Foto/Istimewa
Riau Rhythm Chambers 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Akhir pekan ini, Riau Rhythm Chambers, yang merupakan satu di antara grup musik yang tumbuh berkembang di Kota Pekanbaru, akan menggelar konser sekaligus launching album perdananya di Gedung Anjung Seni Idrus Tintin, Purna MTQ, Pekanbaru.

Bertajuk “Suvarnadvipa”, album perdana tersebut merupakan hasil observasi historis dari tema yang diusung oleh Rino Dezapaty dan kawan-kawan. Rino, salah satu pendiri Riau Rhythm Chambers, menyebut pembuatan album ini melalui proses yang panjang, sejak 2007.

"Pencarian materi-materi lagu langsung ke jejak sumber sejarah dari tema Survanadvipa yakni ahli waris Candi Muara Takus," ujarnya kepada Tribun, Selasa (15/9/2015).

Survanadvipa memiliki arti masa kejayaan sebuah kerajaan besar, Sriwijaya, di masa dahulu. "Kami dari Riau Rhythm Chambers coba menceritakan kisah kejayaan nusantara melalui lirik dan musik etnik inovatif yang kami usung," kata Rino.

Dari sembilan lagu dalam album ini, masing-masing menceritakan tentang kebiasaan, suasana, sejarah serta nilai sosial yang terjadi pada masa kejayaan Sriwijaya di Pulau Sumatera. Masa kejayaan ini dikenal dengan Suvarnadvipa.

Seperti lagu “Si Bono” yang menceritakan kedahsyatan fenomena ombak Bono di Teluk Meranti, Pelalawan. Kemudian lagu “Langka Puri” tentang elang kapur penjaga langit yang dipercaya menjaga kawasan langit nusantara pada masa itu.

Sedangkan lagu “Puti Indira Dunia” mengisahkan putri yang ada pada masa Suvarnadvipa yang mencerminkan sosok keibuan. Lagu “Lukah Gila” yang menceritakan tradisi lukah gila yang hingga saat ini masih bertahan. “Svara Djiva”, lagu yang mengisahkan rasa kemanusiaan membesarkan anak sendirian dengan nasihat-nasihat baik yang dilakukan para ibu pada masa itu.

Berikutnya “Pencalang Kapal” mengisahkan kedigdayaan kekuatan maritim di masa Suvarnadvipa. “Dengang Denging Dentum”, lagu entang kebiasaan di pesisir pantai Riau yakni minum kopi sembari bersenda gurau. Sementara “Sound of Suvarnadvipa” mengisahkan rangkuman kejadian masa kejayaan Sriwijaya di Pulau Sumatera.

Tiap-tiap lagu dikombinasikan antara suara-suara dari alat musik khas Melayu seperti calempong, gambang, gong, serunai, vocal sastra lisan dondong serta suara-suara mixing batimang, ratok, syair dan burung gasing.

Riau Rhythm Chambers beranggotakan Rino Dezapaty sebagai director and composer, Cen Putra Yanis pada cello, Aristofani Fahmi sebagai pemain flute, suling dan perkusi. Reizki Habibullah sebagai pemain cello, accordion dan perkusi, Viogi Rupiyanto pemegang alat musik biola, gambus sekaligus vocal, Violano sebagai pemegang alat musik gambus dan 14 string, Giring Fitrah sebagai vokalis dan pemegang alat musik talempong dan perkusi, serta Bayu Cesar sebagai pemain alat vibrapone, perkusi dan vokalis.

Grup musik ini telah melakukan promo tur keliling Indonesia pada tahun 2014. Pada promo tur tersebut grup musik yang mengusung aliran etnik inovatif ini membawakan lagu-lagu yang ada di album yang akan di-launching akhir pekan ini, Sabtu, 19 September 2015.

"Saat promo tur tahun lalu semua lagu yang ada di album belum rampung semua namun antusiasme yang didapat dari promo tur itu cukup memuaskan. Padahal hanya beberapa lagu saja dibawakan," kata Rino.

Selain itu, Riau Rhythm Chambers pernah mengikuti Singosari Festival. Mereka tersanjung musisi profesional seperti Joko S Gombloh dan Eri Setiawan mengapresiasi karya-karyanya.

Rybo, Business Manager Riau Rhythm Chambers, mengatakan album “Suvarnadvipa” saat ini sudah bisa didapatkan di 37 website music store. Ia menjanjikan kepada pendengar musik ini akan memberi nuansa berbeda dari musik etnik yang pernah ada.

Rybo menambahkan, pembelian tiket konser Riau Rhythm Chambers bisa didapatkan di Cafe I Point, serta situs resmi Riau Rhythm Chambers yakni www.riaurhythmchambers.com. Untuk penonton dari kalangan pelajar, penyelenggara memberikan diskon khusus. "Untuk pelajar hanya dikenai harga tiket sebesar 75 ribu saja dari harga normal 150 ribu," kata Rybo.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved