Ibadah Haji 2015
Jemaah Haji Riau Trauma
Wartawan Tribun Pekanbaru Rinal Sagita melaporkan beberapa jemaah trauma untuk melakukan melontar jumrah akibat peristiwa itu, terutama jemaah Riau
Penulis: | Editor: harismanto
TRIBUNPEKANBARU.COM, MEKKAH - Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun... kabar duka datang dari Tanah Suci Mekkah. Sedikitnya 717 orang jemaah haji tewas terinjak-injak dan kehabisan oksigen saat insiden prosesi melempar jumrah di Mina, Kamis (24/9/2015) pagi waktu setempat. Sebanyak 863 orang lainnya terluka.
Tiga jemaah haji Indonesia ikut menjadi korban tewas. Tak satu pun asal Riau. Meski demikian, wartawan Tribun Pekanbaru Rinal Sagita dan Citizen Reporter Ridar Hendri melaporkan beberapa jemaah trauma untuk melakukan melontar jumrah akibat peristiwa itu. Terutama jemaah Riau yang tua dan sakit.
Apalagi insiden kemarin bukan yang pertama kali. Bahkan yang terburuk sejak 1990, dimana 1.426 orang tewas berdesak-desakan di terowongan Mina menuju Mekkah.
Yang memprihatinkan, tragedi Mina kemarin terjadi kurang dari dua minggu setelah insiden jatuhnya alat derek atau crane di Masjidl Haram, Mekkah, 12 September 2015, yang menewaskan 109 orang dan melukai 238 lainnya terluka. Termasuk 11 korban tewas asal Indonesia.
Tragedi Mina berlangsung pada saat umat Muslim di berbagai belahan dunia merayakan Idul Adha 1436 Hijriah.
Di saat bersamaan, sekitar dua juta jemaah haji di Tanah Suci melaksanakan prosesi melontar jumrah di Mina, yang berjarak sekitar lima kilometer dari Mekkah. Ketika itulah, sekitar pukul 09.00 waktu setempat, insiden terjadi.
Wartawan Tribun Pekanbaru Rinal Sagita dan Citizen Reporter Ridar Hendri dari Tanah Suci melaporkan, tragedi Kamis pagi waktu Saudi, membuat Ketua Rombongan Jemaah Haji Riau Kloter 5, Haji Zamri SAg, mewanti-wanti para jamaah agar tidak memaksakan kehendak buru-buru melontar jumrah. Sebab, panitia haji membuat jadwal yang aman.
Jemaah calon haji (Calhaj) Riau sendiri baru masuk Mina pukul 06.00 pagi, usai shalat Subuh di Mina. Hasil pemantauan koran ini, memang waktu itu banyak jamaah yang ngotot ingin segera melempar jumrah.
Padahal waktunya sudah diatur pukul 15.00. Namun, Haji Zamri bersikap tegas. "Di luar itu saya tak bertanggungjawab," katanya kepada jamaah yang tampak sewot.
Jika dilepas oleh Haji Zamri, bisa jadi tragedi maut itu bisa menimpa jemaah Riau. Peristiwa itu terjadi di jalur Jalan Arab 204. Jalur itu memang tak lazim digunakan jamaah Indonesia.
Jemaah Indonesia termasuk Riau, melewati jalur Jalan King Aziz, yang jaraknya dari tempat melontar sekitar tiga kilometer. Kemarin, sekitar 30 jamaah Riau Kloter 5 melakukan lontar jumrah hari pertama. Termasuk penulis. Alhamdulillah selamat.
"Di tiga terowongan yang kami lalui, memang terlihat banyak polisi dan ambulans. Beberapa helikopter juga bersileweran di langit Mina," katanya.
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi Mayor Jenderal Mansour al-Turki mengatakan, saat menuju lokasi melontar jumrah Aqabah, dua rombongan besar jemaah haji dari arah berlawanan bertemu di persimpangan jalur Jalan Arab 204 dan Jalan Arab 223. Ribuan orang pun berdesak-desakan, lalu saling dorong, hingga mulai ada yang jatuh dan terjadi kepanikan.
Saksi mata mengemukakan, terdengar teriakan “Allahu Akbar” dimana-mana. Yang lainnya menangis, termasuk anak-anak dan bayi. Orang-orang bertumbangan ke jalan, meminta pertolongan, tapi semua orang berusaha menyelamatkan dirinya masing-masing.
“Saya lihat seseorang dengan kursi roda melindas jemaah lain, dan kemudian ia diinjak-injak lagi oleh sejumlah jemaah lainnya,” kata Abdullah Lofty dari Mesir.