Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ibadah Haji 2015

Jemaah Haji Riau Trauma

Wartawan Tribun Pekanbaru Rinal Sagita melaporkan beberapa jemaah trauma untuk melakukan melontar jumrah akibat peristiwa itu, terutama jemaah Riau

Penulis: | Editor: harismanto
Getty Images
Korban jemaah haji dari tragedi Mina Kamis (24/9/2015). 

Ia melanjutkan, “Orang-orang merangkak keluar dari himpitan, satu di atas yang lain, hanya untuk bernapas. Mayat-mayat bergelimpangan sejauh mata saya memadang,” kata Bashir Sa’ad Abdullah, saksi mata lainnya.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini yang berada di Arab Saudi bersama pimpinan DPR, menceritakan kesaksian seorang korban luka asal Indonesia, Ati Royani, yang mengaku terinjak-injak.

Kepada Jazuli, Ati mengaku terbawa arus dan melalui jalan menuju lokasi lempar jumrah yang selanjutnya terjadi desakan dan ratusan orang terinjak-injak. "Bu Ati terluka di kakinya,” kata dia. Ati sempat dirawat di di RS Emergency, Mina.

Otoritas pertahanan sipil Arab Saudi menyatakan, ratusan korban itu berasal dari berbagai negara, tanpa merincinya lebih lanjut.

Sementara koresponden BBC melaporkan, sebagian besar korban berasal dari negara-negara Afrika, seperti Nigeria, Niger, Chad, Mesir, dan Senegal. Pemerintah Iran menyatakan sedikitnya 90 warganya ikut tewas dalam tragedi tersebut.

Tak patuhi jadwal
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Nayef, memerintahkan investigasi tragedi mina. Hal itu dikatakannya saat pertemuan dengan para pejabat senior yang bertanggung jawab terhadap ibadah haji di Mina.

Hasil investigasi terhadap kejadian ini akan diserahkan kepada Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud.

"Raja akan mengambil langkah yang diperlukan," ujarnya, seperti dilansir Saudi Press Agency. Mohammad bin Nayef sendiri merupakan salah satu pemimpin komite haji Arab Saudi.

Sementara Menteri Kesehatan Arab Saudi Khaled al Faleh menyalahkan jemaah yang tidak disiplin. Kata dia, tragedi tak akan terjadi bila para jemaah mengikuti instruksi.

Berbicara melalui televisi, ia mengatakan “Banyak jemaah yang bergerak tanpa mengindahkan jadwal (melontar jumrah.

Ia menjelaskan, jadwal melontar jumlah untuk jemaah masing-masing negara atau wlayah telah dibikin sedemikian rupa oleh otoritas setempat. "(Ketidakdisiplinan) Sebab mendasar dari kecelakaan macam ini," jelasnya.

"Bila para jemaah mengikuti instruksi, kecelakaan seperti ini bisa dihindari," tegas Khaled. (Tribun Pekanbaru Cetak)

Apa penjelasan Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi terhadap masalah ini? Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi HARI INI. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com. Ikuti Video Berita di www.tribunpekanbaru.com/video

FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru

Halaman 2 dari 2
Tags
Haji
Riau
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved