Kongres HMI
Proses Hukum Mahasiswa Pembawa Senjata Tetap Lanjut
“Sekarang KAHMI sedang mengusahakan para mahasiswa dipulangkan dengan kapal TNI AL di Dumai," ujar Kepala Kesbangpol Riau Ardi Basuki
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Aksi anarkis massa penggembira Kongres HMI telah mengusik ketenangan warga. Untuk menyikapi hal itu, Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menggelar pertemuan tertutup dengan Kapolda Riau, Kasrem 031/Wirabima, perwakilan panitia Kongres HMI ke-29, dan persatuan keluarga Sulawesi Selatan di Riau.
Hasilnya, para mahasiswa yang gemar bikin rusuh itu untuk sementara akan dipisahkan Mereka akan diinapkan di tempat-tempat khusus dengan pengawalan aparat keamanan, seperti aula Makorem 031/Wirabima, aula Brimob, aula Arhanud, aula Disperindag dan gedung BLK Riau.
"Kita mengevaluasi sekaligus membahas bagaimana agar kongres tetap berjalan dengan baik. Agar kericuhan-kericuhan itu tidak terulang,” ujar Andi Rachman usai rapat tertutup sekitar tiga jam.
Ia berharap panitia lokal dan nasional bersatu menyelesaikan masalah ini. Termasuk dalam mengakomodasi keinginan massa penggembira, yakni kader-kader HMI yang bukan peserta kongres. "Tadi dalam rapat, saya meminta panitia nasional dan lokal berkomunikasi dengan baik. Bagaimana pun itu semuanya kan anggota HMI," terangnya.
Menurut Andi Rachman, massa penggembira yang bikin rusuh harus diperhatikan juga. Semua mereka merupakan pemuda-pemuda bangsa ini. Sehingga kongres bisa berjalan dengan baik dan lancar.
"Untuk pemulangan mereka, kami dari Pemerintah Provinsi tidak mau ikut campur. Itu urusan panitia dan senior-seniornya di Kahmi," kata dia.
Sementara itu, Kapolda Riau Brigjen Pol. Dolly Bambang Hermawan menegaskan, kepolisian akan tetap melakukan proses hukum terhadap kader-kader HMI yang ditetapkan sebagai tersangka kepemilikan senjata tajam. “Kita proses sesuai aturan hukum yang berlaku,” ujar Kapolda.
Ia menjelaskan, untuk memecah konsentrasi massa, para mahasiswa dari Makassar, Sulawesi Selatan, yang terlibat dalam sejumlah keributan, akan dicarikan penampungan sementara. “Agar tidak mengganggu lagi,” ucapnya.
Ia tak sependapat dengan ide memulangkan semua mahasiswa perusuh ke daerahnya masing-masing. “Masalahnya tidak sesederhana itu. Tapi kalau sudah dirasa sangat mengganggu, tentu mereka (PB HMI) akan meminta kepada kita untuk memulangkan para mahasiswa itu,” jelas Kapolda.
Berdasarkan komunikasi sejumlah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dengan sejumlah pihak, massa penggembira Kongres HMI asal Sulawesi Selatan akan dipulangkan dengan menggunakan kapal TNI Angkatan Laut melalui Kota Dumai. Katanyam pemulangan dilakukan sebelum kongres berakhir.
“Sekarang KAHMI sedang mengusahakan para mahasiswa dipulangkan dengan kapal TNI AL di Dumai," ujar Kepala Kesbangpol Riau Ardi Basuki kepada Tribun.
Menurut Ardi, sebelum dipulangkan ke daerahnya masing-masing, pemerintah provinsi bersama Polda Riau sudah sepakat menempatkan peserta penggembira kongres asal Makassar ini di beberapa tempat dengan penjagaan ketat.
"Akan kita evakuasi secara terpencar. Konsentrasi massa penggembira itu dipecah, jangan dikumpulkan satu tempat. Mereka tetap kita tampung sementara, karena mereka saudara kita. Tidak mungkin diusir," jelas Ardi.
Mansyur HS dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) mengatakan, harus ada penanganan lebih lanjut untuk mencegah tindakan anarki lebih besar.
"Kami dari Keluarga Sulawesi Selatan di Riau sudah bergerak menjaga kondisi ini. Sebagian (mahasiswa) sudah kami tampung di rumah-rumah kami," ujar Mansur.