Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kedubes Iran Dibom, Arab Saudi Membantah Terlibat

Lebih jauh, koalisi menyebut bahwa investigasi yang dilaksanakan "juga mengukuhkan bahwa gedung Kedutaan Iran aman dan tidak rusak".

Editor:
Reuters
Demonstran Syiah membawa poster Sheikh Nimr al-Nimr dalam sebuah unjukrasa di depan Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, 3 Januari 2016. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Koalisi militer pimpinan Arab Saudi membantah tuduhan Iran bahwa salah satu pesawat tempurnya sengaja mengebom Kedutaan Besar Iran di ibu kota Yaman, Sanaa.

Pernyataan resmi koalisi pimpinan Arab Saudi menyatakan, tuduhan Iran "salah dan tidak ada operasi yang dilancarkan di sekitar kedutaan atau di dekatnya".

Lebih jauh, koalisi menyebut bahwa investigasi yang dilaksanakan "juga mengukuhkan bahwa gedung Kedutaan Iran aman dan tidak rusak".

Keterangan itu diamini sejumlah warga dan saksi mata di Sanaa yang mengatakan Gedung Kedutaan Iran tidak mengalami kerusakan, walau terdapat puluhan serangan udara pada Kamis (6/1/2016) oleh pasukan koalisi yang memerangi pemberontak Houthi.

Pemerintah Arab Saudi di Riyadh menuduh Iran mendukung kelompok militer Houthi dan Iran membantah tuduhan tersebut.

Tindakan disengaja

Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hossein Jaber Ansari, menuding Arab Saudi melakukan "tindakan disengaja" yang "melanggar semua konvensi internasional yang melindungi perwakilan diplomatik".

Ansari mengatakan, serangan itu telah melukai "sejumlah penjaga gedung", seperti dikutip kantor berita Iran, IRNA.

Selanjutnya, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian menerangkan, "Dalam serangan udara Arab Saudi di Sanaa, sebuah roket jatuh dekat kedutaan kami dan amat disayangkan salah satu penjaga kami cedera serius. Kami akan menginformasikan Dewan Keamanan (PBB) soal rincian serangan ini."

Tidak jelas apakah kedutaan besar itu masih berfungsi sepenuhnya, tetapi sejumlah negara telah menarik staf mereka dan memindahkan kedutaan mereka ke kota pelabuhan di Aden.

Peristiwa ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Arab Saudi, yang berawal dari eksekusi seorang ulama Syiah, Nimr al-Nimr, oleh Pemerintah Saudi.

Eksekusi itu memicu unjuk rasa di beberapa negara dan sejumlah warga Iran kemudian menyerang dan membakar Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran, yang ditanggapi Saudi dengan pemutusan hubungan diplomatik. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved