Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Agar Inhil Bebas Pasung, Dinkes dan DPRD Inhil Kunjungi Aceh Pidie

Dinkes dan DPRD Inhil berkunjung ke Aceh Pidie untuk belajar agar bisa menjadikan Inhil bebas pasung

Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: M Iqbal
www.tribunpekanbaru.com

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, T Muhammad Fadhli

TRIBUNPEKANBARU.COM, ACEH – Jumlah angka pasung di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) tinggi. Untuk mewujudkan Inhil bebas pasung, Dinas Kesehatan khususnya bidang kesehatan jiwa bersama anggota DPRD daerah ini melakukan kunjungan kerja sekaligus study banding ke Dinas Kesehatan Aceh Pidie, Provinsi Nagroe Aceh Darussalam.

Daerah ini dinilai berhasil oleh Kementerian Kesehatan RI melaksanakan program kesehatan jiwa.

"Kita ingin program kesehatan jiwa bebas pasung di Inhil berjalan semakin baik. Makanya kita lakukan study banding ke Dinkes Aceh Pidie, sebagai salah satu daerah yang telah berhasil menjalankan program ini, " ungkap Kepala Bidang Kesehatan Jiwa Dinkes Inhil, Devi Natalia, Rabu (16/3/2016).

Devi menjelaskan program kesehatan jiwa Dinkes Inhil telah memasuki tahun kedua. Selama itu ia menilai sudah cukup berhasil membantu masyarakat mewujudkan Inhil bebas pasung.

"Sejauh ini program berjalan baik, namun kita ingin lebih baik lagi. Sehingga dengan study banding ini, harapan kita dapat membantu lebih maksimal masyarakat yang terganggu kejiwaannya. Serta mencapai tujuan yang ditetapkan yakni Inhil bebas pasung," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Inhil Dr H Ferryandi, ST MM yang hadir bersama anggota Komisi IV dalam kesempatan itu mengatakan bahwa program kesehatan jiwa pada Dinas Kesehatan perlu terus didukung agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat secara luas.

"Kita menilai program ini sangat bagus untuk membantu masyarakat, khususnya mereka yang tidak mampu melakukan pengobatan untuk keluarganya yang terkena gangguan jiwa," kata Ferryandi.

Selain itu, menurut Ferryandi, pihaknya telah melihat hasil dari pelaksanaan program kesehatan jiwa tersebut di Inhil, dimana sudah bisa membantu mengobati sekitar 84 dari 141 orang pasien sakit jiwa, bahkan sudah ada dari mereka yang sembuh itu melangsungkan pernikahan.

"Semenjak adanya program ini, sudah ada pasien sakit jiwa yang sembuh dan akhirnya menikah, berarti program ini kita nilai sangat baik dan memang dibutuhkan masyarakat, sehingga cita cita agar Inhil bebas pasung bisa diwujudkan,"terang Ferryandi.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved