Misteri Pembunuhan Angelika
Lihat Baju Hello Kitty, Salomo Yakin Kerangka Itu Angelika
"Saya curiga anak saya setelah dibunuh disiram cairan kimia,” kata Salomo Lambok Parlindungan Pardede
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kasus tindak kekerasan terhadap anak di Riau kembali menjadi sorotan nasional, menyusul temuan kerangka manusia yang menghebohkan warga Desa Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, pertengahan pekan lalu. Berdasarkan penyelidikan kepolisian, kerangka tersebut diduga adalah Angelika Raya Novianti br Pardede, 11 tahun.
Angelika merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ia menghilang sejak 9 Maret lalu, hingga kemudian ditemukan tulang belulang yang diduga dirinya di Km 15 Jalan Raya Lintas Timur Desa Baru, di semak belukar dekat kebun sawit, Rabu (23/3/2016).
Ada jeda 14 hari hingga kerangka ditemukan warga di lokasi yang berjarak sekitar lima kilometer dari rumahnya.
Kasus ini semula ditangani Polsek Siak Hulu, tapi belakangan diambil alih oleh Polda Riau. Meski begitu, hingga kemarin kepolisian belum menemukan titik terang mengenai pelaku pembunuhan.
Ketua Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Seto Mulyadi mengapresiasi langkah Polda Ria mengambil alih kasus ini.
“Kami sangat mengapresiasinya, karena penanganan kasus ini akan semakin intensif, mengingat sarana dan personil di Polda Riau lebih lengkap,” ujar pria yang akrab disapa Kak Seto itu kepada pers di Pekanbaru, Senin (28/3/2016), usai melakukan pertemuan dengan Kapolda Riau Brigjen Pol. Supriyanto.
Kak Seto kemarin sengaja datang ke Riau untuk menyaksikan dari dekat penanganan kasus hilangnya Angelika. Selain itu, ia juga menyambangi dua anak ABG, masih berusia 15 tahun, yang menjadi tahanan Polresta Pekanbaru dalam kasus peredaran narkotika.
Keduanya diringkus polisi dalam penggerebekan di Kampung Dalam, Kota Pekanbaru, Jumat pekan lalu. Di salah satu rumah di kampung itu, keduanya bertugas sebagai petugas ‘kios’ penjualan narkotika jenis sabu-sabu, dengan upah masing-masing Rp 500 ribu per hari.
Dengan ditangani langsung oleh Polda Riau, ia berharap kasus hilangnya Angelika segera terungkap. Kalau kerangka manusia itu benar Angelika, ia menyebut perbuatan pelaku pembunuhan sangat sadis.
“Jika pelakunya tertangkap, tentu bisa ditanyakan apa yang menjadi motivasi mereka kok begitu sadisnya," ucapnya.
Sementara Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol. Rivai Sinambela mengemukakan, berdasarkan uji forensik, diketahui ada unsur kekerasan pada kerangka yang ditemukan.
Sebanyak enam saksi telah dimintai keterangan, seperti anggota keluarga, teman sekolah, dan tetangga. Hasilnya, seorang saksi mata mengatakan Angelika keluar rumah bersama seseorang dengan dibonceng sepeda motor.
Namun demikian, kepolisian masih kesulitan mengungkap kasus ini. “Kami masih mendalami siapa orang (yang membonceng Angelika) itu,” kata Rivai.
“Kami minim saksi. Pengungkapan kasus ini perlu pendalaman secara teliti dan peran serta masyarakat untuk memberikan informasi," kata dia.
Kak Seto ingin kepolisian memastikan kerangka itu benar-benar adalah Angelika. Pasalnya, ia curiga ini merupakan modus baru dari pelaku penjualan atau eksploitasi anak.
"Saya diberitahukan jika kondisi rangkanya sudah licin. Dengan kenyataan itu, bisa saja ini upaya pelaku kejahatan untuk menipu. Artinya dipakai kerangka orang lain, sedangkan korban (Angelika) masih dalam kondisi hidup dan dieksploitasi pelaku," ujarnya.
“Itu bisa saja terjadi. Namun, semua dikembalikan pada penyidikan kepolisian,” imbuhnya.
Salomo yakin
Salomo Lambok Parlindungan Pardede (40) yakin kerangka manusia yang ditemukan di semak belukar Km 15 Jalan Raya Lintas Timur Desa Baru pada pertengahan pekan lalu adalah kerangka putrinya, Angelika.
Keyakinan itu, kata dia, setelah dilakukan tes DNA serta dari temuan barang bukti di lokasi penemuan kerangka.
Sandal jepit biru, kacamata minus, baju lengan panjang pink pudar bergambar Hello Kitty serta celana pendek warna coklat menambah keyakinan Salomo kalau itu adalah Angelika.
Ia meminta kepolisian segera menemukan pelaku pembunuhan anaknya. "Saya ingin pelakunya dihukum sesuai dengan apa yang diperbuatnya kepada anak saya, " ujarnya saat ditemui di markas Polda Riau, Senin.
Kerangka yang diduga Angelika ditemukan sudah dalam kondisi terpisah-pisah. Rangka kepala sudah licin dan kosong. Terlihat kerangka ini sudah lama tergeletak di tempat kejadian. Fakta ini memunculkan spekulasi tentang bagaimana korban dihabisi oleh pelaku pembunuhan.
Salomo sendiri punya kecurigaan bagaimana korban dibunuh. Menurutnya, setelah Angelika dibunuh kemudian disiram dengan air keras, hingga menyebabkan kondisi jasadnya cepat mengurai dan tulangnya menjadi rapuh, mudah terpisah-pisah.
"Saya curiga anak saya setelah dibunuh disiram cairan kimia,” kata dia.
Pria yang bekerja sebagai pembuat sumur bor itu merasa tidak punya musuh. Begitu juga anaknya, Angelika.
Ia menceritakan, pada 9 Maret 2016 itu, Angelika keluar rumah dengan alasan pergi ke rumah teman. "Sejak itu ia tidak kembali ke rumah,” ucapnya. (TRIBUN PEKANBARU CETAK/iam/br)
Apa harapan Kak Seto terhadap maraknya kasus kekerasan anak di Riau? Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi HARI INI. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com. Ikuti Video Berita di www.tribunpekanbaru.com/video
FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kerangka-angelika-ditemukan_20160324_141944.jpg)