Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

IKA Fisip Unri Gelar Dialog Ekonomi Kreatif

Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fisip Unri menggelar dialog interaktif ekonomi kretif tentang "mengubah peluang jadi uang".

Penulis: M Iqbal | Editor: M Iqbal
TribunPekanbaru/MohIqbal
Nara sumber menjelaskan tentang pengembangan ekonomi kreatif saat dialog interaktif yang dilaksanakan IKA Fisip Unri di Hotel Premiere Pekanbaru, Kamis (26/5/2016) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fisip Unri menggelar dialog interaktif ekonomi kretif tentang "mengubah peluang jadi uang". Acara yang dilaksanakan di Hotel Premiere, Kamis (26/5/2016) juga disertai dengan penandatanganan MoU dengan PT PER dan DPD APPSI Kota Pekanbaru.

Hadir sebagai pembicara dialog Assisten III Pemerintah Provinsi Riau, Edi Kusdarwanto, Bupati Siak, Syamsuar, Akademisi DR Meizy Harianto, Dirut Bank Riau Kepri, Irvandi Gustari dan Ketua Komite Tetap Bidang UKM dan Ekonomi Kreatif Kadin Indonesia, Ariful Yaqin Hidayat.

Menurur Edi, saat ini Riau bergantung pada Migas. Sementara pendapatan dari sektor ini terus berkurang. Untuk mengangkat perekonomian, Riau harus menggalakan ekonomi kreatif.

"Riau memiliki potensi untuk ini dengan mengembangkan potensi wisata dan kearifan lokal. Namun harus ada kemauan," katanya.

Pemerintah Kabupaten Siak, saat ini konsen terhadap pembangunan wisata. Bupati Siak, Syamsuar mengatakan, pengembangan wisata yang dilakukan, ikut mendorong bertambahnya industri kreatif di kabupaten ini.

"Saat ini sudah ada 837 industri kreatif di Siak yang sebelumnya hanya berjumlah 416. Didominsi oleh usaha kuliner," katanya.

Kolaborasi pariwisata dengan kearifan lokal menurut DR Meizy Harianto sudah sangat baik. Sebagai solusi, kepariwisataan membuka peluang untuk meningkatkan perekonomian.

"Kita belum fokus untuk industri kreatif ini. Tapi sudah terlahir. Persoalannya sudah berapa industri kreatif kita yang sudah dipatenkan," katanya.

Ekonomi kreatif perlu dikembangkan. Karena memberikan efek yang luas terhadap perekonomian nasional. Ariful Yaqin Hidayat menyebutkan industri kreatif dapat menciptakan lapangan pekerjaan dengan berbagai lapangan usaha.

"Termasuk juga peningkatan ekspor, menaikan citra pariwisata dan industri kreatif juga dapat menjadi ikon," katanya.

Sedangkan Irvandi Gustari mengatakan, dalam industri kreatif, yang paling utama adalah inovasi dan kreatifitas. Setelah itu baru modal. Banyak inovasi dan kreatifitas yang bisa dilakukan di sektor pariwisata ini.

Ketua IKA Fisip Unri, Yan Pranajaya menyebutkan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mendorong munculnya produk dan nilai tambah di Riau. Namun untuk pengembangan ekonomi kreatif ini tak bisa berjalan sendiri. "Harus kompak antar lembaga, daerah dan instansi," katanya.(Tribun Pekanbaru cetak/ibl)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved