Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Hingga Mei 2016 Ada 680 Lembar Uang Palsu Ditemukan

Jumlah temuan uang tidak asli di Riau dari waktu ke waktu cenderung terus bertambah.

Penulis: Afrizal | Editor: M Iqbal
Foto/net
Ilustrasi 

Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Afrizal

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Jumlah temuan uang tidak asli di Riau dari waktu ke waktu cenderung terus bertambah. Meskipun Mei lalu jumlahnya turun dibandingkan Maret ataupun April, namun perbandingan dengan tahun sebelumnya justru meningkat tajam.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Riau, Ismet Inono menuturkan tahun 2014 ditemukan 426 lembar uang tidak asli. Tahun 2015 meningkat hingga 606 lembar. Sementara 2016, hingga Mei saja sudah ada 680 lembar temuan.

Mei ini saja, uang palsu yang ditemukan dan dilaporkan ke BI adalah 122 lembar. Bulan sebelumnya, April mencapai 189 lembar. Sementara Maret ada 188 lembar.

"Dari yang terkumpul paling banyak tetap pecahan 100 ribu dan 50 ribu," katanya.

Tingginya kecenderungan ini, lanjut Ismet, menjadi perhatian BI untuk lebih ekstra meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat. Tingginya kesadaran masyarakat juga bisa menjadi penyebab tingginya temuan karena mereka segera melaporkan uang yang diragukan keasliannya.

Ismet mengingatkan masyarakat senantiasa waspada dan tidak menerima uang yang mereka ragukan keasliannya.

"Ini jadi PR kita juga agar lebih intens memberikan sosialisasi pada masyarakat agar lebih waspada tidak terima uang yang meragukan," katanya.

Sangat kasihan, lanjutnya adalah masyarakat pinggiran yang sering menjadi sasaran peredaran uang palsu. Mereka tidak secara khusus memperhatikan warna maupun keaslian uang saat transaksi.

Meskipun tidak ada temuan dalam jumlah besar sekaligus di suatu daerah, lembaran uang palsu ini sering dilaporkan saat kas keliling maupun yang melapor langsung.

Saat menggelar kas keliling, diakuinya pihak BI juga memberikan edukasi pada masyarakat. Cara sederhana mengenal keaslian uang adalah metode 3D yaitu dilihat, diraba dan diterawang.

"Uang asli gampang dirasakan karena tidak licin. Uang asli agak kasar," ujarnya.

Ismet meminta masyarakat juga tidak perlu khawatir karena melihat tren jelang Ramadan dan lebaran, tidak selalu identik dengan penambahan uang palsu. Masyarakat yang ingin menukarkan uang diimbau melakukannya ke BI agar uang yang didapatkan dijamin keasliannya. "Masyarakat tidak perlu khawatir kalau uang dari BI tidak satu pun perlu diragukan keasliannya," katanya. (*)

Baca Selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com. Ikuti Video Berita di www.tribunpekanbaru.com/video

FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved