Usai Lebaran, DPD RI Minta Pemda Pastikan Harga Sembako Kembali Normal
Rosti mengakui, ketergantungan Riau terhadap pasokan sayuran dan komoditi pangan lain dari provinsi tetangga,
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Harga sejumlah komoditi dan sembako usai Lebaran masih tinggi. Sejumlah pedagang masih menjual harga barang dagangan di atas harga normal. Pemerintah daerah diminta untuk melakukan langkah cepat guna memastikan harga sembako dan komoditi utama keluarga lainnya kembali normal.
"Kita berharap pemda melakukan langkah untuk menormalkan kembali harga sembako yang sempat naik sebelum Lebaran dan hingga saat ini masih terjadi. Agar diketahui secara pasti, apa penyebab kenaikan harga-harga tersebut," kata anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Rosti Uli Purba, Selasa (12/7/2016).
Hasil pantauan harga di sejumlah pasar di Pekanbaru saat ini harga-harga sayuran dan ikan memang masih di atas normal. Para pedagang umumnya mengaku pasokan barang masih terbatas.
Rosti Uli menjelaskan, deteksi faktor penyebab masih tingginya harga sembako, termasuk harga sayuran harus dilakukan. Jika memang harga naik karena pasokan yang minim dan langka, hal tersebut mungkin masih bisa dimaklumi. Namun, jika harga yang tetap tinggi karena faktor non teknis, maka hal tersebut harus segera diatasi.
"Pasokan yang terbatas memang terkadang membuat harga itu tidak normal. Tapi, jika pasokan normal namun harga tetap tinggi, maka patut dilakukan pendalaman dan pemantauan, apa penyebabnya mesti diatasi segera," tegas Rosti Uli.
Senator perempuan asal Bumi Lancang Kuning ini menjelaskan, pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan hendaknya mau melakukan pemantauan lapangan guna mengawasi harga-harga kebutuhan pokok dan sayuran di pasaran. Menurutnya, masyarakat umum jangan sampai merasa dirugikan dengan kondisi tersebut.
"Kita bukan ingin mempersalahkan atau menuding pedagang, apalagi pedagang pengecer. Bisa saja pedagang pengecer mendapatkan harga sudah tinggi, sehingga harga jualnya menjadi lebih tinggi lagi. Namun, harus dicermati rantai pasokan sembako dan komoditi pangan tersebut. Apakah ada permainan atau mungkin ada sumbatan yang membuat pasokan terhambat," tegas Rosti Uli.
Rosti mengakui, ketergantungan Riau terhadap pasokan sayuran dan komoditi pangan lain dari provinsi tetangga, memang membuat ketidak-stabilan harga pangan. Kerap harga naik karena memang pasokan dari luar daerah terbatas, apalagi karena momen Lebaran baru saja selesai dan aktivitas petani kembali normal.
"Itu sebabnya, ke depan kita di Riau mestinya juga memiliki program nyata untuk peningkatan produksi menuju swasembada pangan dan sayur-sayuran. Karena, ketersediaan lahan di Riau masih ada. Pemerintah daerah mestinya juga harus menggalakkan program di sektor pertanian," tegas Rosti Uli seraya menyatakan selamat Lebaran kepada warga Riau yang merayakannya.
"Semoga, momentum Lebaran ini makin meningkatkan kepedulian sosial dan solidaritas. Makin meningkatkan produktivitas dan karya-karya yang baik bagi kebaikan bersama," pungkas Rosti Uli. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/rosti-dpd-terbaru_20160120_123014.jpg)