Sultan Syarif Kasim II Diusulkan untuk Gambar Pahlawan di Mata Uang Rupiah
Pemerintah Provinsi Riau akan mengusulkan satu diantara Pahlawan yang berasal dari Riau untuk menjadi gambar mata uang Rupiah.
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru.com, Aan Ramdani
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau akan mengusulkan satu diantara Pahlawan yang berasal dari Riau untuk menjadi gambar mata uang Rupiah. Pahlawan yang diusulkan tersebut adalah Sultan Syarif Kasim II.
Seperti diketahui pahlawan nasional asal yang lahir di Siak Sri Indrapura ini lahir pada 11 Jumadil Awal 1310 Hijriyah bertepatan dengan 1 Desember 1893. Pewaris tahta ini bernama Tengku Sulung Sayed Kasim yang populer dipanggil Syarif Kasim. Ayahandanya adalah sultan ke-11 yang bergelar Sultan Asysyaidis Syarif Hasyim Abdul Djalil Syaifuddin yang memerintah selama 19 tahun yaitu dari tahun 1889 sampai dengan tahun 1908.
Satu diantara yang menjadi alasan Sultan Syarif Kasim II untuk diusulkan gambarnya dalam mata uang rupiah, mengingat banyaknya masyarakat yang masih belum mengetahui seperti apa rupa pahlawan asal Bumi Lancang Kuning ini.
"Setiap hari kita sebut Sultan Syarif Kasim di Pesawat tapikan tidak banyak yang tau wajahnya seperti apa. Ada rencana Pemerintah Daerah, untuk memasukan salah satu gambar pahlawan daerah Riau ini yaitu, Sultan Sharif Kasim II ini," Jelas Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau, Syarifuddin, Kamis (14/7/2016).
Bahkan menurutnya melalui Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman surat usulan tersebut sudah dikirimkan ke Bank Indonesia (BI) dengan harapan Sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura yang ke-12 tersebut bisa dienal ditengah-tengah masyarakat. Tidak saja Riau namun Indonesia.
"Jadi suratnya sudah diajukan untuk memasukan gambar pahlawan dari daerah Riau kepada mata uang rupiah dan usulan ini sedang kita sampaikan ke Bank Indonesia. Inikan pahlawan asal dari Siak dan sudah ada surat-surat dari Bupati dan sudah ada di tangan Pak Gubernur untuk diusulkan ke BI," sambungnya.
Sultan Syarif Kasim II berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Sultan membangun kekuatan militer yang berawal dari barisan kehormatan pemuda-pemuda yang kemudian dilatih untuk membangkitkan semangat perlawanan dan pertahanan diri membela nasib masyarakat terhadap jajahan Kolonial Belanda.
Usulan untuk dimasukan dalam mata uang rupiah ini juga hasil inisiasi dari Pengurus Pusat Perkumpulan Anak Negri Malayu (Peran Melayu) Riau dan Pemerintah merespon dan mendukung hal tersebut.
"Sudah diajukan ke Gubernur dan Jadi inikan ada inisyatif dari Pengurus Pusat Perkumpulan Anak Negri Melayu Riau yang diketua oleh Pak Emrizal Pakis. Mereka menginissiasi ini dan perinsifnya Pemerintah Daerah melalui gubernur mendukung ini. Jadi sudah ada pembicaraan awal di BI dan BI sudah ada sinyal untuk itu. Namun perlu ada otentiknya rekomendasi nya baik dari BUpati, Gubernur dan kelengkapan dokumenya," sambung Syafruddin.
Masih berkenaan dengan Pahlawan, ditahun 2016 ini akan ada 20 pahlawan untuk daerah Riau yang akan diberikan penghargaan."Ada banyak yang berkaitan dengan pahlawan. Inikan akan diberikan penghargaan untuk diberikan kepada 20 calon penerima artinya yang sudah ditetapkan oleh TP2GD (Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah )yang akan diterima oleh ahli waris. Inikan dokumenya menjadi muatan lokal bagi pendidikan di sekolah-sekolah bahwa Riau sebenarnya banyak pejuang dan tokoh yang belum terangkat," harapnya.
Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com. Ikuti Video Berita di www.tribunpekanbaru.com/video
FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru
