Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pertanyakan Program Pelalawan Cerdas, Orangtua Siswa SD 012 Terusan Mengadu ke DPRD Pelalawan

enam orang perwakilan orangtua siswa Sekolah Dasar (SD) 012 Terusan Kecamatan Pangkalan Kerinci mengadu ke DPRD Pelalawan

Penulis: johanes | Editor: Sesri
TribunPekanbaru/Johanes
Rapat dengar pendapat Komisi I DPRD Pelalawan bersama orangtua siswa dan pihak sekolah serta Disdik terkait pembelian buku paket. 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru : Johannes Tanjung

TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI - Sebanyak enam orang perwakilan orangtua siswa Sekolah Dasar (SD) 012 Terusan Kecamatan Pangkalan Kerinci mengadu ke Dewan Perwakilan Rakya Daerah (DPRD) Pelalawan, Kamis (28/7/2016).

Mereka melapor ke Komisi I DPRD terkait pembelian buku paket pelajaran yang diharus oleh pihak sekolah. Padahal informasi yang selama ini diterima oleh orangtuas siswa, biaya untuk siswa tingkat SD gratis melalui program Pelalawan Cerdas dengan slogan pendidikan gratis.

Para wali murid ini diterima oleh anggota Komisi I Baharuddin, Faizal M.Si, dan Rustam Sinaga di ruang rapat komisi.

Menurut orangtua siswa, Andi Rosman, menjelaskan ingin mempertanyakan dan mencari solusi terkait pembelian buku paket. Harga enam buah buku pelajaran itu mencapai Rp 350 ribu dengan harga per item beragam. Pembelian buku ini diharuskan bagi kelas 2 hingga kelas 6.

"Kami dengar biaya pendidikan gratis melalui program pak Harris yang namanya Pelalawan Cerdas. Kok kami disuruh beli buku lagi. Apakah masih berlaku program itu atau tidak?. Kami ingin minta penjelasan," ungkap ketua Rukun Tetangga (RT) ini.

Orangtua siswa lainnya, Samsuar, menambahkan meski tidak ada keharusan dari sekolah, tetapi secara tidak langsung menjadi diwajibkan. Sebab tak mungkin anak didik belajar tanpa buku paket. Pekerjaan Rumah (PR) selalu diberikan guru, meski buku paket belum ada. Mau tidak mau harus dibeli juga menggunakan uang orangtua siswa.

"Setiap kurikulum berganti, buku beli terus dan buka lama tak dipakai lagi. Kami dengar tak bisa juga bukunya difoto kopi. Jadi anak kami belajar pakai apa. Sementara secara ekonomi kami dibawah rata-rata," tukasnya.

Dalam rapat dengar pendapat itu dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan (Disdik), Pengawas Sekolah, Kepsek SD 012 Terusan, serta perwakilan penerbit PT Erlangga. (*)

Baca Selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com. Ikuti Video Berita di www.tribunpekanbaru.com/video

FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved