Menteri Agama Lepas 173 Santri Hafidz Quran Lanjutkan Studi Ke Turki
Lukman menambahkan, pihaknya ingin meningkatkan kualitas para santri melalui pengetahuan dan pengamalan agama agar tertanam jiwa toleran.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melepas 173 santri dari Pesantren Sulaimaniyah Jakarta untuk melanjutkan studi di sejumlah kota di Turki.
Ia menyampaikan pesan kepada seluruh santri yang akan menempuh studi di negeri para Sufi tersebut.
"Belajar Al-Qur'an di derajat kenabian, agar hafalan Al-Qur'an tidak seperti rumah yang mau runtuh," ujar Lukman, di Kantor Kementerian Agama RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2016).
Lukman menambahkan, pihaknya ingin meningkatkan kualitas para santri melalui pengetahuan dan pengamalan agama agar tertanam jiwa toleran.
Menurutnya, ilmu agama memiliki peran dalam mencegah tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama.
Lebih lanjut, ia menuturkan penanaman ilmu agama sangat penting bagi para santri agar kelak Indonesia memiliki kader yang religius.
"Indonesia butuh islam secara damai dan kesejukan," katanya.
Kementerian Agama RI menggelar acara Wisuda dan Pelepasan Santri Penghafal Al-Qur'an Pesantren Sulaimaniyah.
Acara tersebut digelar di Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2016).
Sebanyak 173 santri yang terdiri dari 143 santri putra serta 30 santri putri akan dibagi menjadi 3 kloter penerbangan yang akan diberangkatkan ke negara yang menjadi pembatas antara Asia dan Eropa.
Ratusan santri tersebut nantinya akan menempuh masa studi yang beragam, mulai dari 7 bulan hingga 4 tahun di negeri para sufi.
Program tersebut merupakan bentuk kerjasama antara Kementerian Agama RI dengan United Islamic Cultural Centre of Indonesia (UICCI) Turki.