Proyek Gedung RSUD Siak, Pengawas Lapangan Akui Pekerjanyanya Abaikan Keselamatan Kerja
Ia menerangkan, jumlah pekerjanya sebanyak 41 orang dari berbagai daerah. Pekerjaan sudah dimulai sejak 2 minggu
Penulis: Mayonal Putra | Editor:
Laporan Mayonal Putra
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Pengawas Lapangan PT Tangga Batu-KSO Cakrawala, Mardianto mengakui para pekerja bangunan gedung rawat inap RSUD Siak itu tidak sesuai dengan tuntutan perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Ia tidak membantah bahwa pekerja hanya menggunakan sendal jepit saat mengerjakan proyek senilai Rp 10,3 miliar lebih itu.
"Ya memang begitulah, kadang pekerja gerah makai sepatu boots. Padahal beberapa sepatu sudah tersedia," Mardianto, Jumat (2/9/2016).
Ia menerangkan, jumlah pekerjanya sebanyak 41 orang dari berbagai daerah. Pekerjaan sudah dimulai sejak 2 minggu lalu. Namun, pekerja memang tidak mengenakan pakaian yang safety sebagaimana mestinya.
"Tetap kita utamakan K3, ini memang jadi pelajaran buat kami. Besok perlengkapan K3 sudah dibawa kesini semua," kata dia.
Meskipun para pekerja mengabaikan K3, namun perusahaan itu tetap memasang spanduk bahwa perusahaan itu mengutamakan K3. Spanduk itu dipasang di bagian depan arena proyek tersebut.
"Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)," tulisan pada spanduk yang berukuran lebih kurang 4 meter itu.
Sementara itu Direktur RSUD Tengku Rafian Siak, Ulfa Hanum mengatakan, tidak tahu sebelumnya kalau perusahaan pemenang proyek itu mengabaikan K3. Sehingga pihaknya memanggil pihak perusahaan dan perusahaan pengawas untuk benar-benar mematuhi aturan yang berlaku.
"Kami sudah ingatkan perushaan itu. Jadi kedepan mereka sudah akan mematuhi aturan K3 nya," kata dia.
Ulfa juga tidak ingin terjadi kecelakaan kerja di proyek yang dibiayai Pemprov Riau itu. Sebab, hampir tiap tahun bupati Siak menerima penghargaan sebagai pembina SMK3.
"Jangan-jangan nanti ada kecelakaan, tentu menciderai prestasi Bupati Siak selama ini yang sudah total melakukan pembinaan terhadap K3," kata dia. (*)
