Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ingat, Gas Bumi PGN Bukan LPG!

Dengan 7.200 Km lebih pipa gas yang dibangun dan dioperasikan, PGN menyentuh semua kalangan pengguna.

Penulis: Afrizal | Editor: harismanto
Kompas.com/Agung Kurniawan
Pengisian BBG untuk tangki 8 LSP di SPBG PGN, hanya butuh 5 menit. 

Nama PGN juga semakin akrab bagi masyarakat. Ketika PGN mengembangkan infrastruktur di daerah, masyarakat mengerti manfaat gas bumi yang bersih dan efisien.

Sentuh Semua Kalangan
Gas bumi merupakan sumber energi yang sangat penting untuk menciptakan kemandirian energi di Indonesia. Dengan 7.200 Km lebih pipa gas yang dibangun dan dioperasikan, PGN menyentuh semua kalangan pengguna.

Mulai rumah tangga, lebih dari 116.600 pelanggan memanfaatkan gas bumi. Begitu juga pelanggan transportasi. PGN melengkapi dengan 7 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), 5 Mobile Refueling Unit (MRU), dan 8 SPBG mitra saat ini. Pelanggan industri dan pembangkit listrik lebih dari 1.580. Bahkan, pelanggan komersial lebih besar lagi lebih dari 1.900. Bahkan di Surabaya, energi baik milik PGN ini mengalir hingga pesantren.

PGN terus mengembangkan infrastruktur untuk memperluas pemanfaatan gas bumi. Periode 2016-2019, PGN menargetkan bisa menambah panjang pipa gas bumi 1.685 kilometer. Tahun 2019, total panjang pipa PGN menjadi 8.656 Km.

Penambahan infrastruktur ini meningkatkan kemampuan pemanfaatan gas bumi 1.902 juta kaki kubik perhari (MMSCFD). Tahun 2015, PGN mampu menyalurkan gas bumi hingga 1.591 MMSCFD. Penyaluran gas bumi PGN pada pelanggan menciptakan penghematan nasional Rp 88,03 triliun pertahun.

Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup, menuturkan infrastruktur pipa gas bumi yang dibangun sepanjang 1.685 Km tersebut di antaranya adalah proyek pipa transmisi open access Duri-Dumai-Medan, pipa transmisi open access di Semarang dan pipa distribusi gas bumi di wilayah eksisting serta daerah baru lainnya.

"PGN juga diberi mandat oleh Pemerintah untuk membangun pipa distribusi Batam (Nagoya) WNTS-Pemping, proyek ini juga dibiayai oleh dana PGN sendiri tanpa mengandalkan APBN," katanya.

Kepala Penjualan PT PGN Area Pekanbaru, Arif Nurachman, pekan lalu, mengatakan, PT PGN akan memulai pembangunan infrastruktur pipa gas di Dumai awal 2017 nanti. Jika sepanjang pembangunan tidak ada kendala seperti pembebasan lahan, pertengahan 2018, sudah bisa beroperasi dan melayani kebutuhan gas bumi bagi industri kota pelabuhan tersebut. Diperkirakan proses pembangunan membutuhkan waktu 510 hari atau 18 bulan.

Sementara untuk alokasi pasokan gas bumi, PT PGN juga sudah mendapatkan restu dari pemerintah sebesar 37 juta kaki kubik perhari (mmscfd). Gas bumi ini akan dialirkan ke industri-industri di sekitarnya yang disuplai PT Conoco Philips. Saat ini, lanjut Arif, fokus utama, gas bumi yang dialirkan difungsikan pada sektor komersial.

PGN memang tidak pernah berhenti membangun infrastruktur gas bumi di Indonesia. PGN terus berkomitmen dan konsisten membumikan gas bumi agar gas bumi yang diproduksi di dalam negeri, bisa mudah dinikmati. Masyarakat bisa mendapatkan gas bumi yang ramah lingkungan efisien dan aman.

Tahun ini saja PGN sudah menyelesaikan pembangunan pipa gas di Batam sepanjang 18,3 Km. Pasuruan, Jawa Timur selesai 15 Km pipa gas ruas Kejayan-Purwosari. Begitu juga ruas Jetis-Ploso sepanjang 27 Km dan Kalisogo-Waru, Jawa Timur sepanjang 30 Km.

Semakin banyak masyarakat memanfaatkan gas bumi, akan memperkuat kemandirian energi nasional. Apalagi dengan pipa sepanjang 8.656 Km tahun 2019 mendatang, akan terjadi penghematan sebesar Rp 110,9 triliun. Pasalnya pada saat itu pemanfaatan gas bumi sudah mencapai 1.902 MMscfd.

PT PGN membuktikan konsitensi dan komitmennya membumikan gas bumi di Indonesia. Sukses membangun infrastruktur pipa gas lebih dari 7.212 Km hingga semester I 2016, PGN akan semakin agresif membangun infrastruktur gas bumi nasional.

Tidak bisa dipungkiri, infrastruktur menjadi bagian terpenting dalam menyalurkan gas yang dimiliki PGN. Pengoperasian pipa transmisi gas bumi Kalija I membuktikannya. Dioperasikan PT Kalimantan Jawa Gas, mampu menyokong peningkatan pendapatan.

Enam bulan pertama 2016, distributor gas ini membukukan pendapatan bersih US$ 1,44 miliar. Angka ini naik 1,41 persen dibandingkan periode sama tahun 2015 senilai US$ 1,42 miliar. Laba operasi PGN tercatat US$ 262 juta. Pencapaian laba bersih US$ 152 juta setara Rp 2 triliun. PGN melakukan berbagai upaya efisiensi sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian yang alami perlambatan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved