Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Saat Jokowi Memperkenalkan Diri sebagai CEO . .

Presiden Joko Widodo menjadi pembicara dalam acara 16th Annual Forbes Global CEO Conference 2016 di Shangrila

Editor: Muhammad Ridho
Kompas.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) diabadikan saat memberikan sambutan pembukaan 'International Mathematics and Science Olympic' (IMSO) 2016 di Hotel Allium, Tangerang. Rabu (9/11/2016). Olimpiade matematika dan sains internasional tingkat sekolah dasar ini diikuti oleh peserta dari 22 Negara. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Presiden Joko Widodo menjadi pembicara dalam acara 16th Annual Forbes Global CEO Conference 2016 di Shangrila Hotel, Jakarta, Selasa (29/11/2016).

Saat berkumpul bersama para chief executive officer (CEO), Jokowitak mau kalah dan memperkenalkan diri sebagai CEO.

"Saya juga seorang CEO," ujar Jokowi.

Awalnya, seratusan tamu undangan yang terdiri dari CEO sejumlah perusahaan asing itu terdiam mendengar pernyataan Jokowi.

"Tidak hanya 'CEO' untuk Indonesia, tetapi untuk lebih dari 20 tahun saya juga CEO dari perusahaan mebel dan bisnis ekspor," kata dia.

Tamu undangan pun tertawa mendengar lanjutan kalimat Jokowi.

Jokowi bercerita, ketika terpilih menjadi "CEO" Indonesia melalui Pemilihan Presiden 2014, dia menyadari bahwa hal yang paling harus dibenahi adalah soal ekonomi dan reformasi birokrasi.

Oleh sebab itu, kalkulasinya mengharuskan pemerintah memotong subsidi bahan bakar minyak (BBM). Anggaran tersebut dialokasikan ke pembangunan infrastruktur.

"Saya mengurangi subsidi BBM 80 persen dan 15 juta dollar AS ruang fiskal terselamatkan dan dapat kami alokasikan untuk infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan," kata Jokowi.

"Dengan dana itu, infrastruktur yang terbangun sekarang adalah yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia," ujarnya.

Tidak hanya itu, Jokowi dan jajaran Kabinet Kerja langsung mencanangkan 35.000 megawatt listrik, 1.000 kilometer jalan tol, 3.258 kilometer rel kereta api, dan lainnya.

Pemerintah juga telah meluncurkan 14 paket kebijakan ekonomi yang berorientasi pada mempermudah investasi.

Untuk meningkatkan ruang fiskal, pemerintah juga merilis kebijakan amnesti pajak. Program itu, diakui Jokowi, sebagai program yang ambisius. Namun, ia bersyukur lantaran program itu menuai kesuksesan.

"Hanya setelah lima bulan, hasil tax amnesty paling berhasil sepanjang sejarah dunia. Saat ini, kami sudah mengumpulkan lebih dari 10 miliar dollar AS atau 1 persen dari GDP, dari pembayaran deklarasi dan repatriasi," ujar Jokowi.

Jokowi berkomitmen untuk terus merangsang iklim investasi di Indonesia menjadi lebih mudah.

"Saya bertekad untuk menjadi peserta aktif dalam petualangan Anda," ujar Jokowi.

Sumber: Kompas.com
Tags
Jokowi
CEO
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved