Kisah Wilna Selamatkan Bayi yang Dilahirkan Penumpang di Kereta Api
Dengan latar belakang sebagai seorang perawat, ia mengetahui sedikit soal ilmu persalinan.Wilna pun berani mengambil tindakan melakukan penyelamatan
TRIBUNPEKANBARU.COM, JOMBANG - Dwi Rania Dhahaniawati. Itulah nama bayi perempuan yang lahir di gerbong nomor 5 KA Dhaha saat melakukan perjalanan dari Surabaya menuju Blitar, Rabu (4/1/2017).
Dwi berarti anak kedua. Rania merupakan nama gabungan dari dua nama Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) perempuan yang juga memberi pertolongan, Rara.
Dhaha berarti di KA Dhaha dan ‘nia’ berasal dari Wilna. Sedangkan Wati anak perempuan nan cantik.
Nama itu diberikan oleh Dwi Agustin Viki Wilnawati (23) seorang Customer Service (ralat, sebelumnya disebutkan petugas loket) yang membantu proses persalinan Ny Sukesih, warga Nganjuk yang melahirkan di dalam gerbong KA Dhaha.
Wilna, begitu sapaan akrabnya mengatakan orangtua si bayi menyetujui pemberian nama itu.
Wilna berharap, nama itu menjadi kebaikan bagi si bayi dan kedua orangtuanya. Wilna sebenarnya saat itu sedang menumpang KA Dhaha menuju tempat kerjanya.
"Alhamdulillah disetujui," katanya bersyukur, Kamis (5/1/2017).
Petugas CS di DAOP 7 Madiun itu merupakan lulusan Akper dr Soedono Madiun. Dengan latar belakang sebagai seorang perawat, ia mengetahui sedikit soal ilmu persalinan.
Wilna pun berani mengambil tindakan melakukan penyelamatan kepada Ny Suksesih.
Saat memberi pertolongan, seperti dikisahkan Wilna, bayi sudah keluar namun terlilit tali pusar. Bayi dalam kondisi kekurangan oksigen karena para penumpang banyak yang berkerumun.
Wilna menunggu tangisan bayi untuk melakukan tindakan selanjutnya. Beberapa menit kemudian, si bayi menangis dan Wilna segera memberikan penanganan. Tangisan bayi menandakan bayi dalam kondisi yang sehat.
"Setelah menangis, saya minta bantuan mbak Rara mencarikan gunting dan sobekan kain untuk membungkus tali pusarnya," ujar Wilna.
Gunting yang dipakai pun gunting biasa yang disterilkan pakai alkohol. Wilna mengaku tidak ada kepikiran untuk penanganan medis yang selayaknya karena situasi tidak memungkinkan.
Plasenta masih tertinggal di perut Ny Sukesih. Sembari nunggu ambulan, Wilna terus memberi pertolongan kepada bayi.
"Yang aku pikir, bayi itu harus selamat baru ibunya," kata dia.