Riau Recycle Fashion Festival 2017

Plt Kadisdik Riau Ajak Siswa Ikut Berkreasi di Riau Recycle Fashion Festival 2017

"Tentu siswa dan sekolah di Riau memiliki kreasi, karena itu saya mengajak untuk ambil bagian dalam kegiatan yang positif ini," ujar Rudiyanto

Editor: harismanto
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Riau Recycle Fashion Festival 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Rudiyanto mendukung penuh penyelenggaraan Riau Recycle Fashion Festival 30 Juli 2017, peragaan busana hasil kreasi dari barang-barang bekas. Ia mengajak para siswa ikut serta menampilkan kreasinya.

Festival ini akan digelar Forum Komunikasi Daerah Kompas Gramedia (FKD - KG) wilayah Riau, Kepri, dan Sumbar bekerjasama dengan sejumlah pihak dan akan dihelat 30 Juli mendatang di kawasan car free day (CFD) Jl Gajah Mada dan Jl Diponegoro, Pekanbaru.

"Tentu siswa dan sekolah di Riau memiliki kreasi, karena itu saya mengajak untuk ambil bagian dalam kegiatan yang positif ini," ujar Rudiyanto kepada Tribun, Selasa (11/7/2017).

Apalagi, lanjut Rudiyanto, Riau Recycle Fashion Festival juga bentuk kepedulian terhadap lingkungan, memanfaatkan limbah atau barang-barang bekas menjadi busana yang menarik dan unik. "Ini juga mengedukasi generasi muda kita untuk peduli lingkungan," kata dia.

Rudiyanto mengatakan, kegiatan memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak bisa dipakai untuk diolah kembali menjadi berguna merupakan hal yang mendidik. "Bisa menumbuhkan kreasi juga bagi generasi kita di Riau. Makanya saya mengajak sekolah di Riau yang bisa berkreasi untuk ambil bagian," ujarnya.

Ia memberi saran, selain sosialisasi di media, panitia penyelenggara hendaknya mengajak sekolah-sekolah yang ada di Riau. Terutama SMA dan SMK.

"Kami di Dinas Pendidikan menyambut baik dan mendukung penuh kegiatan ini, karena tujuannya sangat bagus bagi Riau,” kata dia.

Sebelumnya, Ketua Forum Komunikasi Daerah Kompas Gramedia ( FKD-KG ) wilayah Riau, Kepri dan Sumbar RHR Dodi Sarjana mengatakan, pendaftaran untuk jadi peserta tidak dipungut biaya.

“Untuk itu kami mengajak kepada semua warga Riau dimanapun berada mari berkreasi, berinovasi dan meramaikan kegiatan ini. Silakan daftarkan diri Anda karena ini terbuka untuk umum. Apakah mau secara tim atau perorangan, silakan," ujarnya.

Bagi Anda yang ingin mendaftar dan ikut berpartisipasi memamerkan karya daur ulang barang-barang bekas di festival tersebut, dapat mendaftar di Kantor Tribun Pekanbaru, Jalan Imam Munandar (Harapan Raya) nomor 383 Pekanbaru, Toko Buku Gramedia Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Toko Buku Gramedia Mal Pekanbaru dan Mal SKA.

"Ini bebas dan dibuka untuk umum. Silakan siapa saja ikut. Mau instansi pemerintahan, perusahaan, sekolah, universitas, siswa, mahasiswa, baik di Riau maupun di luar Riau jika minat silakan daftar. Pendaftaran gratis. Pendaftaran dibuka mulai Senin 3 Juli lalu hingga 29 Juli 2017," ujar Dodi.

Model-model dan hasil karya para peserta nantinya akan ditampilkan di area car free day (CFD) Jl Diponegoro dan Jl Gajah Mada, Kota Pekanbaru, serta dinilai oleh para dewan juri. “Yang terbaik siap-siap mendapatkan trofi dan hadiah berupa uang tunai,” kata dia.

Menurut Dodi, perhelatan Riau Recycle Fashion Festival yang didukungan oleh Pemerintah Provinsi Riau, Polda Riau, IWAPI, FKD-KG dan bebeapa pihak lainnya ini memiliki dua tujuan. Pertama, berkaitan dengan pariwisata dan yang kedua terkait dengan upaya menjaga lingkungan.

"Dengan adanya festival busana dari barang-barang bekas ini tentu saja akan menjadi daya tarik tersendiri untuk mendukung pariwisata di Riau dan mungkin secara nasional. Karena ini menjadi kegiatan langka dan kita akan buat event ini dalam bentuk karnaval," paparnya.

Pemanfaatan barang-barang bekas tersebut juga sebagai upaya mengeduksi masyarakat supaya tidak dengan gampang membuangnya. Pasalnya, barang bekas bisa memiliki nilai jual baik dari sisi ekonomi dan event pariwisata jika dikemas dengan ide-ide kreatif dan inovatif.

"Kami tidak menyediakan catwalk, tapi trotoar dan jalanan untuk para model pakaian tersebut berlenggak-lenggok. Boleh dikatakan semacam street festival dengan tema busana dari barang-barang bekas yang ada. Dengan menggunggah kreasi kita dan dapat berbuat lebih bagus lagi," kata Dodi. (uha)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved