Kerja Tak Harus Ngantor, Bisa?
Kerja tanpa masuk kantor dari pagi sampai sore atau sesuai jam kerja umumnya, atau disebut kerja freelance, kini banyak dilakoni anak muda.
Penulis: Nolpitos Hendri | Editor: Ariestia
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kerja tanpa masuk kantor dari pagi sampai sore atau sesuai jam kerja umumnya, atau disebut kerja freelance, kini banyak dilakoni anak muda.
Hubungan kerja dengan pihak kantor hanya melalui telepon dan surat elektronik atau e-mail. Kerja freelance ini bisa dilakukan sambil kuliah, atau sambil bekerja tetap.
Kerja freelance ini tidak saja diminati anak muda laki-laki, namun juga anak muda cewek. Berbagai alasan mereka melakoni kerja online, ada yang sambil kuliah dan ada yang sambil kerja tetap.
Hanny misalnya, ia melakoni kerja online sebagai desainer pakaian. Ia kerja online karena ia belajar mandiri dan sekaligus kuliah.
"Saya punya banyak saudara, dan saya anak tertua, saya harus bisa mandiri dan memberikan contoh kepada adik-adik saya. Maka saya mencari lowongan kerja freelance di internet, dan saya kirimkan lamaran, dan saya diterima sebagai desainer pakaian. Kerjanya asik karena desainer hobi saya. Apalagi kerja ini bisa saya lakoni sambil kuliah," ungkap Hanny.
Cewek lainnya yang juga kerja freelance adalah Tata. Gadis manis ini kerja freelance sebagai entri data. Entri data inventaris dan data karyawan sebuah perusahaan.
Dalam bekerja ia berkoordinasi dengan pekerja lainnya yang juga freelance. Baginya, kerja freelance asik dan sangat cocok dengan orang yang suka tantangan.
"Setiap hari saya harus kuliah, sehingga siang hari boleh dikatakan waktu saya di kampus. Namun, saya ingin mendapatkan uang tambahan untuk tabungan dan kebutuhan cewek. Maka saya cari lowongan kerja freelance di internet, dan ternyata saya diterima. Saya bekerja pada malam hari dan siang hari saat waktu luang kuliah, tidak terikat waktu jam kerja seperti jam kerja biasa," ungkap Tata.
Johana juga pernah kerja freelance, ia kerja freelance sebagai marketing sepeda motor.
Johana memilih kerja freelance karena tidak terikat waktu, misalnya harus masuk kantor dari jam 8 sampai jam 4 sore.
"Kerja freelance itu asik, saya bisa mengatur waktu sendiri kerja saya. Selain itu, saya tetap bisa mengerjakan kerjaan di rumah dan aktivitas lainnya," ungkap Johana.
Corry juga pernah kerja freelance, dan kerja freelance yang ia lakukan menjadi marketing HDI.
Jadi, ia menjadi anggota HDI Indonesia, kerjanya meng-share produk HDI Indonesia yang terbaik untuk kesehatan melalui online, dan juga mengirim foto-foto testimonie nya di media sosial.
"Saya memilih kerja freelance karena kerja freelance itu menyenangkan, tak ribet, tak rugi, tak menyita banyak waktu, aman, nyaman dan bisa sambil kerja di Puskesmas juga. Jadi, saya tetap bisa menjalani kerja tetap saya," ungkap Corry.