Kondisi Pria ini Membuat Tangannya Membesar Sebelah dan Jari-jarinya Menjadi 'Cakar'
Seorang remaja menderita kondisi misterius yang telah menyebabkan tangannya tumbuh hingga berat 5kg dan jari-jarinya menjadi 'cakar'.
Penulis: | Editor:
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang remaja menderita kondisi misterius yang telah menyebabkan tangannya tumbuh hingga berat 5kg dan jari-jarinya menjadi 'cakar'.
Dilansir dari DailyMail Rajib Gain (19) dari Sathkira, Bangladesh, memiliki tumor di tangannya pada usia tiga bulan.
Tanpa diagnosis dini, tumor tumbuh dan menyebar ke punggung dan kakinya, yang berarti bocah 130 lb (berat 59kg) itu tidak bisa berjalan, tidur atau mengganti pakaiannya sendiri.

Baca: Tangan Anak ini Timbul Dan Terbakar Setelah Dibubuhi Tato Henna
Dia juga terkadang memegangi kepalanya agar seimbang saat berdiri.
Namun, setelah pamannya memposting fotonya di media sosial, departemen kesehatan Bangladesh berjanji untuk membantu Gain untuk mendapat perawatan.
Dia berkata: "Jika saya diobati, saya bisa menjalani kehidupan normal, mencari pekerjaan dan mendukung ayah saya dalam menjalankan keluarga."

Baca: Kaki Wanita ini Terbakar Setelah Jalani Pembuangan Bulu Halus di Salon
"Saya ingin menjalani kehidupan normal seperti anak laki-laki lain di sekolah saya" ujarnya.
Gain ingin melanjutkan studinya, namun saat tangannya memburuk dan gerakannya menjadi lebih terbatas, masa depannya cukup tidak jelas.
Namun, pamannya Raj Sarkar memposting foto Gain di media sosial minggu lalu.
Gambar-gambar tersebut diketahui oleh departemen kesehatan Bangladesh setelah aktivis terkenal Mamun Biswas membagikannya melalui akunnya.
Biswas berkata: "Gambar-gambar itu dilihat oleh DG Abul Kalam dari departemen kesehatan. Dia telah berjanji membantu anak itu dan meminta departemen tersebut untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk perawatannya."

Baca: Terlihat Sehat, Wanita ini Unggah Fotonya Beberapa Jam Setelah Didiagnosis Kanker Paru Stadium 4
Gain diminta untuk mengunjungi dokter di Dhaka Medical College, di mana dokter akan memulai perawatan.
Gain mengaku senang bertemu dengan para dokter ini dan berharap mereka mengakhiri cobaan beranya.
"Saya ingin menjalani kehidupan normal seperti anak laki-laki lain di sekolah saya. Saya ingin belajar lebih jauh dan bekerja tapi tidak ada yang memberi saya pekerjaan karena entah mereka menganggap saya tidak efisien karena tangan saya atau mereka meminta uang." ujarnya.
Dia mengatakan bila berhasil diobati dia akan mampu untuk membantu keluargannya.
Walaupun demikian karena hal itu dia sering diejek anak-anak yang lain untuk waktu yang lama.
"Tanganku begitu berat sehingga menjaga keseimbangan saat berjalan atau berdiri, aku harus menepati kepalaku kalau tidak jatuh. Tubuhku tidak bisa menahan bebannya." ujarnya.
Dia juga tidak bisa tidur nyenyak karena tidak bisa mengubah sisi dan harus berbaring di posisi yang sama sepanjang malam.

"Selalu ada sensasi aneh, agak kesemutan seolah ada yang menusukku dengan ribuan jarum." tuturnya.
Namun, penyakit ini tidak menghalangi Gain untuk belajar dan berteman.
"Awalnya, saya akan merasa minder dan berpikir mengapa Tuhan membuat saya seperti ini. Tapi segera aku mengumpulkan cukup kepercayaan untuk pergi ke sekolah. Ayah saya mendaftarkan saya ke sebuah sekolah yang dikelola pemerintah di desa tersebut." ungkapnya.
Walaupun banyak yang bersimpati hal itu diakuinya tidak mudah karena anak-anak lain mengejeknya untuk waktu yang lama.
"Mereka membantu saya saat saya membutuhkannya. Akhirnya dengan bantuan mereka, saya membangun kepercayaan diri kembali dan bisa fokus pada studi." tambahnya.
'Pengobatan itu mahal dan di luar kemampuan mereka'
Anak keempat Kartik Gain, pembuat karpet, dan Mamata Rani, Rajib lahir sehat.
Namun, baru tiga bulan kemudian, ibunya melihat adanya benjolan seperti kacang di tangannya.
Orang tuanya membawanya ke beberapa rumah sakit, walaupun akhirnya memaksa mereka untuk pulang karena kekurangan biaya.
Paman Rajib berkata: "Umurnya sekitar tiga bulan saat ibunya menyadari ada benjolan besar di tangannya. Dia sulit dan bergerak. Awalnya dia pikir itu bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan tapi secara bertahap tangan Rajib mulai bengkak.
"Saudaraku dan istrinya berkonsultasi dengan beberapa dokter di Bangladesh, mereka bahkan membawanya ke klinik mahal tapi tidak ada dokter yang bisa mendiagnosa kondisi tersebut.
"Mereka meminjam uang dari saudara dan teman, dan membawa Rajib ke Kolkata di India di mana dokter mengatakan kepada mereka bahwa Rajib memiliki tumor. Tapi perawatan itu mahal dan di luar kemampuan mereka sehingga mereka membawanya kembali. "
Saat Rajib bertambah tua, tumor itu menelan tangannya dan membengkak ke tulang belakang dan kakinya.(*)