Eksklusif

Plafon dan Atap SDN 3 Sialang Pasung Rangsang Barat Pernah Roboh, Siswa dan Gurunya Trauma

"Untuk mengantisipasi jatuhnya korban, kami melarang murid berlama-lama di ruangan. Kecuali saat jam belajar," ujarnya.

Editor: harismanto
Foto/kemdikbud.go.id

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Masih dari pelosok Riau, bangunan sekolah yang memprihatinkan didapati Tribun di SDN 3 Sialang Pasung, Kecamatan Rangsang Barat, Kepulauan Meranti.
Sekolah yang menampung 104 orang generasi penerus bangsa menuntut ilmu tersebut terancam roboh.

Data Dinas Pendidikan Provinsi Riau tahun 2016, sedikitnya 1.611 dari total 29.886 ruang kelas untuk jenjang SD rusak berat.

Sedangkan ruangan kelas masuk kategori rusak total mencapai 1.114 unit.

Meskipun dibangun permanen, sejumlah bagian gedung SDN 3 Sialang Pasung sudah mulai keropos digerus oleh air pasang laut yang kerap menerjang.

"Coran tiang-tiang sekolah sudah rontok. Rangka besinya ada yang sudah putus. Padahal bangunan ini baru berusia 15 tahun," ujar Kepala Sekolah SDN 03 Sialang Pasung, Rahmah, Rabu (23/8/2017).

Air pasang laut juga merusak dinding dan struktur bangunan. Keretakan terlihat di banyak tempat, hingga 5 centimeter. Dua tiang toilet sekolah sudah putus.

Rahmah menuturkan, jika pasang air laut tiba, genangan air masuk hingga ke ruang kelas. Ketinggian air mencapai betis orang dewasa. Kondisi ini bisa berlangsung hingga berhari-hari.

"Kasihan murid-murid, kalau sudah banjir, ular bakau pun masuk ke sekolah," ujarnya.

Kerap pihak sekolah meliburkan siswa di saat banjir melanda. Selain dipenuhi air, dikhawatirkan banjir mengakibatkan bangunan roboh.

Beberapa bulan yang lalu atap dan plafon sekolah pernah roboh. Hal itu disebabkan kuatnya tiupan angin utara.

Plafon SDN 3 Sialang Pasung Kecamatan Rangsang Barat Kepulauan Meranti rusak parah
Plafon SDN 3 Sialang Pasung Kecamatan Rangsang Barat Kepulauan Meranti rusak parah (Foto/kemdikbud.go.id)

Rentannya bangunan sekolah diterpa angin kencang mengingat posisi sekolah yang hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari laut.

Menurut Rahmah, anak-anak serta guru tidak lagi nyaman belajar. Pasalnya, anak-anak trauma pasca ambruknya plafon dan atap sekolah beberapa waktu lalu.

"Untuk mengantisipasi jatuhnya korban, kami melarang murid berlama-lama di ruangan. Kecuali saat jam belajar," ujarnya.

Rahmah menambahkan, pihak sekolah sudah berulangkali mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). Namun, belum ada upaya perbaikan dari pemerintah daerah.

SDN 3 Sialang Pasung Rangsang Barat Kepulauan Meranti rusak berat
SDN 3 Sialang Pasung Rangsang Barat Kepulauan Meranti rusak berat (Foto/kemdikbud.go.id)

Kepala Seksi Sarana dan Prasarana (Sapras) Disdikbud Kabupaten Kepulauan Meranti, Tabren mengungkapkan, pembangunan gedung baru untuk SDN 03 Sialang Pasung sudah dimasukan ke APBD murni 2017.

Namun, karena ketiadaan anggaran, lelang pembangunan gedung urung dilakukan.

"Kemarin sudah dianggarkan sebesar Rp 1,3 miliar, namun gagal lelang karena tidak ada anggaran. Padahal dokumen lelangnya sudah siap," ujar Tabren.

Kendati demikian, pihaknya akan berusaha untuk kembali mengajukan pembangunan sekolah tersebut pada APBD Perubahan 2017. Jika tidak dianggarkan, terpaksa pembangunan molor ke APBD 2018.

Ia juga mengatakan, pada tahun ini Meranti mendapatkan dana bantuan keuangan (Bankeu) Provinsi Riau sebesar Rp 2,3 miliar untuk pembangunan 10 SD dan 1 unit TK.

Dana sebesar itu kata Tabren, untuk pembangunan ruang kelas baru, perpustakaan, MCK dan pagar.

Selain itu, pemerintah provinsi menggelontorkan Rp 1,5 miliar untuk honor 65 guru bantu provinsi.

"Namun SDN 03 tidak dapat bantuan karena sudah terlanjur masuk di APBD Meranti," ujarnya. (TRIBUN PEKANBARU CETAK/ton/cr9/gbw/ndo/uha/smg)

Berapakah anggaran untuk perbaikan bangunan sekolah yang rusak berat di sejumlah daerah di Riau? Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru Edisi Hari Ini. Jumat, 25 Agustus 2017.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved