Masjid Raya Pekanbaru Tidak Lagi Jadi Cagar Budaya, Ini Tanggapan Ketua Tim Revitalisasi
Meski renovasi Masjid Raya Pekanbaru menuai kontroversi, namun Nasrun membantah aktifitas renovasi tersebut telah merubah bentuk asli.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: M Iqbal
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Ketua Tim Revitalisasi Masjid Raya Pekanbaru, Nasrun Effendi enggan berkomentar terkait pencabutan izin cagar budaya Masjid Raya Pekanbaru.
Padahal pencabutan izin cagar budaya Masjid Raya tersebut diduga kuat erat kaitanya dengan aktifitas renovasi yang dilakukan di masjid tertua di Pekanbaru tersebut.
"Kami tidak mengurus bagian itu. Entah dia ada cagar budaya, entah dia mau dicabut atau tidak, kita tidak ambil pusing,"katanya, Selasa (29/8).
Nasrum juga mengaku tidak pernah mendapatkan kabar terkait adanya pencabutan izin, cagar budaya Masjid Raya Pekanbaru.
"Nggak tau kita, kapan dicabut, tidak ada kominikasi antara yang mencabut dengan tim yang membuat," ujarnya.
Saat diatanya apakah sebelumnya Masjid Raya tersebut sebelumnya memang masuk dalam situs cagar budaya, Nasrun mengaku tidak tau.
"Kita sama sekali tidak tau, semua orang tidak tau," kilahnya.
Meski renovasi Masjid Raya Pekanbaru menuai kontroversi, namun Nasrun membantah aktifitas renovasi tersebut telah merubah bentuk asli Masjid Raya Pekanbaru.
Menurutnya, yang selama ini dilakukan di Masjid Raya bukan renovasi namun revitalisasi.
"Kalao renovasi itu diperbaiki, tapi kalau revitalisasi itu menghidupkan kembali semangat dan spirit yang ada di lngkungan masjid raya," katanya.
"Jadi bentuknya tidak ada yang kita rubah, cuma kita lakukan penambahan saja," imbuhnya.
Seperti diketahui, Masjid Raya Pekanbaru tidak lagi menjadi cagar budaya. Penurunan status tersebut karena kondisi cagar yang ada di Masjid Raya sudah tidak utuh lagi akibat adanya kegiatan renovasi di masjid tersebut.
Penurunan status tersebut sesuai surat keputusan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.(*)
