Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kenali Lupus yang Diderita Selena Gomez Hingga Transplantasi Ginjal, Ini Gejalanya

Apa sebenarnya penyakit Lupus dan seberapa besarkan ancamannya? Simak penjelasannya.

Penulis: Ariestia | Editor: Ariestia
INTERNET
Selena Gomez 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Selena Gomez telah menjalani transplantasi ginjal karena penyakit Lupus yang dia derita.

Seperti yang diungkapkan pada Kamis (14/9/2017), transplantasi berlangsung sukses pada musim panas lalu.

Penyanyi terkenal ini diketahui menderita Lupus sejak dua tahun belakangan.

"Ternyata saya memerlukan transplantasi ginjal karena Lupus yang saya derita. Sekarang saya dalam pemulihan," katanya.

Selena Gomez dan Francia Raisa
Selena Gomez dan Francia Raisa (Instagram)

Apa sebenarnya penyakit Lupus dan seperti apa gejalanya?

Daily Mail merangkum keterangan mengenai penyakit Lupus dari Mayo Clinic, National Institutes Of Health and NHS Choices.

Disebutkan, Lupus adalah penyakit radang kronis yang terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri.

Peradangan yang disebabkan oleh Lupus dapat mempengaruhi banyak sistem tubuh yang berbeda, termasuk sendi, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung dan paru-paru.

Lupus bisa sulit untuk didiagnosis karena tanda dan gejalanya sering meniru gejala penyakit lainnya, dan tidak ada dua kasus Lupus yang persis sama.

Di AS, 240.000 orang telah didiagnosis menderita Lupus, sementara diperkirakan mempengaruhi sekitar 15.000 orang di Inggris. Sedangkan di Australia, setidaknya satu di antara 600 orang mengidap Lupus.

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI 2017 menyebutkan di Indonesia sangat sedikit yang menyadari dirinya menderita Lupus.

Hal ini terjadi karena gejala Lupus setiap penderita berbeda-beda, tergantung dari manifestasi klinis yang muncul.

Dilansir Daily Mail, tanda dan gejala Lupus yang dialami seseorang akan tergantung pada sistem tubuh mana yang terkena penyakit ini.

Gejala yang paling umum termasuk ruam berbentuk kupu-kupu di wajah, kelelahan dan demam, nyeri sendi, kekakuan dan pembengkakan.

Tanda umum lainnya adalah lesi kulit yang memburuk di bawah sinar matahari, sesak napas, nyeri dada, mata kering, sakit kepala, bingung dan hilang ingatan.

Risiko penyakit ini dipengaruhi faktor genetik, faktor lingkungan dan faktor hormonal.

Beberapa orang terlahir dengan kecenderungan mengembangkan Lupus, yang mungkin dipicu oleh infeksi, obat tertentu atau bahkan sinar matahari.

Bagi sebagian, perlu waktu bertahun-tahun untuk mendiagnosa penyakit ini.

Meski tidak ada obatnya, perawatan bisa membantu mengendalikan gejala.

Dilansir ABC, dampak Lupus lebih sering dialami wanita usia produktif, atau berusia antara 15 dan 45 tahun.

Sedangkan bagi kaum pria, jauh lebih jarang terkena penyakit ini. Andai terserang, gejalanya sedikit berbeda dibandingkan yang biasa ditemui pada wanita.

Dalam hal Selena Gomez, penyakit Lupus menyebabkannya menjalani transplantasi ginjal.

Di Amerika Serikat tahun lalu dilakukan sekitar 19.000 transplantasi ginjal.

Namun ternyata hanya sekitar tiga persen dari transplantasi tersebut untuk penderita Lupus.

Sebagian besar untuk penderita diabetes dan kerusakan kronis akibat tekanan darah tinggi.

Pada kasus medis Lupus, transplantasi organ lebih efektif bagi pasien berusia muda dibandingkan yang tua.

Menurut dr David Klassen, kepala medis United Network for Organ Sharing, obat yang dipakai untuk mencegah penolakan tubuh terhadap ginjal asing juga sangat bagus digunakan untuk merawat pasien penderita Lupus.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved