Pakai Kapak, Rampok Perhiasan Lakukan Hal Mengerikan Pada Korbannya
Berbagai cara yang dilakukan seorang pencuri demi dapat memiliki benda incarannya dengan mudah.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Berbagai cara yang dilakukan seorang pencuri demi dapat memiliki benda incarannya dengan mudah.
Bahkan ada yang tak segan mengambil jalan kekerasan.
Seorang tukang kayu di Rusia berniat mencuri perhiasan seorang wanita.
Korban mengenakan arloji emas, gelang dan cincin.
Yang dilakukannya sungguh kejam.
Padahal dia tidak pernah memiliki catatan kriminal sebelumnya.
Namun menurut pengacaranya Sergey Travin keputusan mencuri hanya muncul tiba-tiba setelah melihat wanita tersebut.
Dilansir Daily Mail, saat itu korban sedang berbicara lewat ponsel.
Sedangkan tangan yang mengenakan perhiasan berada di tiang pagar di pinggir jalan.
Pelaku datang mendekat dan mendadak mengeluarkan kapak untuk memotong tangan korban.
Perampok itu kemudian membawa kabur tangan yang terputus berikut jam tangan dan gelang yang melingkar di sana.
Namun saat dalam pelarian, ia menyadari perhiasan itu palsu. Entak karena kesal, pria itu memotoh-motong tangan tersebut menjadi bagian kecil.
Hal itu berarti tangan tersebut tidak dapat disambung kembali oleh dokter ke lengan korban.
Sementara itu si korban yang tidak disebutkan namanya, berteriak putus asa dan dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan berlumuran darah.
Menurut kuasa hukum pelaku, Sergey Travin yang juga wakil presiden Federal Union of Lawyers of Russia, korban mengatakan andai dia melilhat kapak tersebut sebelum penyerangan, dia pasti menyerahkan semua barangnya.
Tukang kayu yang namanya belum diungkapkan kemudian dikenai tuduhan perampokan.
Laporan mengatakan bahwa serangan mengejutkan itu terjadi di wilayah Ivanovo, namun polisi menolaknya.
Travin berkata: "Kasus ini benar-benar terjadi dan saya membagikannya dengan pengacara lain di Facebook.
"Saya tidak berharap hal itu akan menyebabkan suatu kepentingan. Saya tidak mengerti mengapa wilayah Ivanovo disebutkan. Kejadiannya ini di tempat yang jauh. Setelah heboh di media, klien saya menyuruh untuk tidak mengungkapkan wilayahnya."
Pria itu menghadapi hukuman tujuh tahun penjara.