Bukti Bahwa Setya Novanto Memang Sakti, Ia Lolos dari 3 Kasus Besar Ini
Nama Setya Novanto sebenarnya sudah sering muncul dalam pusaran kasus kontroversial yang ada di Indonesia.
"Sepanjang tidak dimaknai 'pemufakatan jahat adalah bila dua orang atau lebih yang mempunyai kualitas yang sama saling bersepakat melakukan tindak pidana'," ujar Arief.
Dengan demikian, lanjut dia, MK mengabulkan permohonan pemohon.
"Menyatakan, mengabulkan permohonan pemohon seluruhnya," ujar Arief.
Saat kasus itu muncul ke permukaan, Setya Novanto sempat dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPR.
Ia kemudian digantikan oleh Ade Komarudin.
Namun setelah menang uji materi di MK, Setya kembali diangkat menjadi Ketua DPR hingga hari ini.
MKD pun telah memulihkan kembali nama baik Setya pada kasus Papa Minta Saham.
3. Korupsi KTP elektronik
Setelah terjerat kasus "Papa Minta Saham", politisi partai Golkar ini akhirnya menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi KTP Elektronik.
"KPK menetapkan saudara SN sebagai tersangka baru dalam kasus E-KTP," kata Ketua KPK Agus Rahardjo dalam konferensi pers di Kuningan, Jakarta, Senin (17/7/2017), dikutip dari Tribunnews.com.
Kasus ini terungkap setelah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazarudin, menuding Setya Novanto terlibat dalam korupsi pengadaan E-KTP.
Menurut Nazarudin, Setya Novanto berperan sebagai pengendali proyek E-KTP, bersama Ketua Umum Partai Demokrat saat itu, Anas Urbaningrum.
Namun, semua ucapan Nazaruddin dibantah oleh Setya Novanto.
Setya Novanto juga merasa keberatan atas status tersangka yang disematkan KPK kepadanya dalam dugaan korupsi e-KTP.
Ia kemudian mengajukan praperadilan ke PN Jakarta Selatan pada 4 September 2017.