Bintik Kuning di Bola Mata Pria Ini Menguak Kebiasaan yang Bikin Penglihatannya Kabur

Awalnya disangka akibat darah tinggi. Setelah diperiksa ada bintik kuning di mata yang dipicu oleh kebiasaannya

Penulis: Ariestia | Editor: Ariestia
BMJ Case Reports
Bintik kuning di bola mata pasien. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Setiap hari selama 35 tahun, seorang pria di India selalu memandang matahari.

Akibatnya pada matanya berkembang bintik kuning.

Pasien berusia 62 tahun dan berasal dari New Delhi, India. 

Dalam BMJ Case Reports, dokter menuliskan, setiap setelah fajar pasien selalu memandang langsung matahari hingga 10 menit.

Hal itu dilakukan berdasarkan kepercayaan yang dianutnya.

Baca: Sengit, Selisih Angka Grup A Liga 2 Tipis, PSPS Bertekad Curi Poin di Stadion Manahan

Baca: Begini Kondisi Terbaru Kampus Unri Pasca Bentrok Tadi Malam

Dokter mendiagnosis pria itu menderita retinopati matahari setelah dia mengeluhkan penglihatannya kabur selama empat bulan.

Dilansir Daily Mail, dokter menyebutkan kondisi seperti ini paling sering dipicu saat orang mencoba melihat gerhana matahari.

Tim di All India Institute of Medical Sciences mengatakan bahwa hal itu juga dapat menyebabkan kondisi serius.

Kepercayaan itu dari Hira Ratan Manek, spiritualis yang mengklaim umurnya panjang dengan hanya mengandalkan air dan sinar matahari selama delapan tahun.

Dokter pada awalnya mengira masalah penglihatan yang dialami pria itu akibat mengidap tekanan darah tinggi.

Hipertensi, nama medis untuk tekanan darah tinggi, dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah yang memasok darah ke retina.

Sehingga hal itu menyebabkan masalah mata.

Penglihatannya terbukti 20/40 di kedua mata, yang artinya lebih buruk daripada standar visus normal 20/20.

Tapi pemeriksaan permukaan interior matanya, yang dikenal sebagai fundus, menunjukkan adanya bintik titik kuning yang khas.

Ini adalah tanda terkenal retinopati surya.

Dokter ahli mencurigai penglihatan kabur pasien menjadi tanda ia menderita kondisi itu.

Diagnosis itu makin kuat setelah mendengar pengakuan pasien.

"Dia memaparkan kebiasaan melakukan ritual keagamaan yang melibatkan pengamatan langsung ke matahari terbit segera setelah fajar selama lima-10 menit setiap hari," tulis dokter.

Memandang matahari pagi.
Memandang matahari pagi. (Sandy Chase)

'Dia telah melakukan ini selama 30-35 tahun terakhir ... Paparan sinar matahari yang langsung, berkepanjangan dan kronis membuat pasien kita rentan terhadap penyakit tersebut,' tambah mereka.

Retinopati surya, yang tidak dirawat, biasanya menunjukkan gejala dalam beberapa jam setelah terpapar langsung sinar matahari.

Pemulihan bisa memakan waktu hingga dua belas bulan tergantung pada tingkat kerusakan retina.

Tapi beberapa kerusakan bisa permanen. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved