Narkoba
Pantai Timur Sumatera Kawasan Rawan Penyelundupan Narkoba
Khusus di Indonesia biasanya penyelundup menggunakan modus transaksi di tengah laut pada koordinat tertentu.
Penulis: Ilham Yafiz | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU- Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkapkan fakta kerawanan wilayah perbatasan Indonesia khususnya di Sumatera yang memiliki titik lemah untuk disusupi penyelundup, khususnya narkotika dari Malaysia.
Depudi Bidang Penindakan BNN, Irjen pol Arman Depari mengungkapkanya kepada wartawan, Jumat (6/10/2017) saat ekspose pengungkapan Sabu seberat 25 kilogram dan pil ekstasi sebanyak 25 ribu butir.
"Pengawasan kita berupaya melakukannya. Melibatkan kesatuan lain kepolisian Beacukai, dan lainnya. Pantai timur Sumatera termasuk pulau-pulau di Kepri terbuka sekali sangat rawan dimasuki penyelundup," ungkapnya.
Baca: Mengaku Nabi Adam, Pria Ini Punya Pengikut 19 Orang dan Larang Mereka Salat Jumat di Masjid
Baca: Persis Solo Ungguli PSPS Lewat Tendangan Penalti di Babak Pertama
Jendral polisi bintang dua tersebut lantas mengungkapkan modus penyelundupan narkotika di dunia sebagian besar dilakukan melalui perairan, atau menyeberangi lautan.
Khusus di Indonesia biasanya penyelundup menggunakan modus transaksi di tengah laut pada koordinat tertentu.
"80 persen penyelundupan narkoba di dunia mengunakan jalur laut. Khusus kasus yang kita tangani mereka menyeberangi Selat Malaka mereka transaksi memindahkan barang dari kapal ke kapal. Kapal di sana menuju koordinat tertentu dan kapal dari sini (dari Indonesia,red) menuju koordinat yang sama dan mereka transaksi di sana," urainya.(*)