Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

8 Uang Kuno Ini Kerap Dipalsukan, Nomor Tujuh Paling Fenomenal

Uang palsu ternyata bukan hanya menyasar seri uang terbaru yang masih resmi menjadi alat tukar.

Penulis: Theo Rizky | Editor: Afrizal
tribunpekanbaru/theorizky
Sandi Riawan memperlihatkan uang lama Rp 100 dan Rp 500 yang dipalsukan. 

4. Uang kertas seri Soeharto 1993 dan 1995, ada yang memalsukan dengan membuatnya menjadi tahun 1991, bahkan ada yang mengatakan bahwa Soeharto saat itu memakai peci.

5. Uang kertas Rp 100 ribu tahun emisi 1999 bergambar Soekarno dan M Hatta, pada uang palsu dibuat menjadi tahun 1997.

Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto 12 Maret - 21 Mei 1998, tidak pernah ada gambar Pesiden Soekarno yang dicetak pada uang saat itu.

Hingga Presiden BJ Habibie berkuasa, barulah gambar Soekarno dicetak kembali pada uang kertas.

6. Uang logam 50 sen tahun 1952, bergambar Dipenogoro, dipalsukan menjadi 25 sen Dipenogoro.

7. Uang seri Soekarno 1964, pada uang asli ada dua pecahan, yaitu satu rupiah warna merah dan dua setengah rupiah warna biru.

Seri uang ini kerap dipalsukan dengan warna yang bermacam-macam, bahkan uang ini dipalsukan sedemikian rupa sehingga dapat melengkung sendiri di atas telapak tangan,

"Lebih cepat lagi bila di letakkan di atas uap panas, semakin cepat melengkung, semakin tinggi harganya" ujar Sandi.

Pernah ia membedah uang ini dan menemukan bahwa uang palsu tersebut adalah dua lembar kertas yang ditempel menjadi satu, di tengah-tengah di antara uang itu ditempel benang dan dibagian dalam kertas itu di beri cap sehingga terkesan mempunyai tanda pengaman.

8. Koin Yasin, koin bergambar manusia memegang tombak di tangan kanan dan kiri nya ini bukanlah uang, melainkan souvenir dalam menyebarkan agama Islam, dicetak pada masa Kerajaan Johor tahun 1920, dan berakhir dicetak pada tahun 1940, beredar di Kerajaan Johor Malaysia, Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.

Karena beredar kabar bahwa koin itu dapat mendatangkan rezeki di luar nalar, akhirnya Koin Yasin ini naik daun hingga dihargai Rp 50 - 100 juta.

Adanya kepercayaan mistis di masyarakat terkait koin itu, maka timbulnya tangan-tangan jahil dengan maksud mendongkrak harga.

"Inilah asal muasal uang magic, lalu merebak ke uang-uang yang lain," kata Sandi.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved