Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kepulauan Meranti

Gelar Operasi Zebra, Kapolres Wanti-wanti Anggotanya

Lebih lanjut La Ode mengatakan, ia tidak membenarkan anggotanya menggelar razia di ruas jalan yang lurus.

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: M Iqbal
TribunPekanbaru/Guruh BW
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP La Ode Proyek menyematkan pita kepada personel Satlantas Polres Kepulauan Meranti saat gelar pasukan Operasi Zebra di halaman Polres Kepulauan Meranti, Rabu (1/11/2017). 

 
Laporan Reporter Tribunpekanbaru.com, Guruh BW

TRIBUNPEKANBARU.COM, SELATPANJANG - Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP La Ode Proyek mewanti-wanti anggotanya untuk bersikap santun saat menggelar razia pada Operasi Zebra 2017 yang digelar sejak 1 hingga 14 November mendatang.

"Anggota yang bertugas sudah saya instruksikan untuk sikap yang humanis dan mengedepankan edukasi berlalu lintas. Hindari kejar-kejaran dengan pengendara," ujar AKBP La Ode Proyek, Rabu (1/11/2017).

AKBP La Ode Proyek tidak ingin, Operasi Zebra yang digelar institusinya menjadi momok yang menakutkan bagi masayarakat Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Jadi, penindakannya harus disesuaikan dengan kultur masyarakat Meranti, jangan sampai operasi ini menimbulkan keresahan dan momok ketakutan ditengah masyarakat yang terpenting adalah terciptanya ketertiban dan keamanan berlalu lintas," ujar La Ode.

Lebih lanjut La Ode mengatakan, ia tidak membenarkan anggotanya menggelar razia di ruas jalan yang lurus.

"Jadi kesannya transparan dan tidak terkesan sembunyi-sembunyi. Kalau ada anggota yang menggelar razia dengan cara sembunyi-sembunyi, laporkan ke saya," ujar La Ode.

La Ode menjelaskan, adapun ruas jalan yang akan menjadi titik razia adalah Jalan Dorak, Banglas, Diponegoro, Kartini, Teuku Umar, serta Jalan Imam Bonjol.

"Di enam titik itu saja, tidak ada titik lainnya," ujar La Ode.

Sedangkan target razia dalam operasi Zebra tersebut kata La Ode adalah pengendara yang melawan arus, kendaraan yang tidak lengkap, baik alat keselamatan maupun surat-surat perlengkapan kendaraan.

"Kami hanya akan fokus terhadap kesalahan yang kasat mata saja, seperti tidak ada helem, spion dan kendaraan yang tidak standar. Setelah itu baru kami periksa SIM dan surat-suratnya," ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved