Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ibu Ini Bunuh Anaknya yang Cacat, Alasannya Bikin Hati Pilu,'Saya Rela Membunuhnya Daripada Dia. .'

Ia memberi 60 pil tidur pada anaknya yang disabilitas itu, menjerat leher dengan selendang lalu membekapnya dengan bantal

Penulis: Sesri | Editor: Sesri

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang wanita berusia 83 tahun dari selatan China dihukum tiga tahun penjara.

Ia terbukti bersalah karena membunuh anaknya yang berusia 46 tahun. Anaknya itu seorang penyandang disabilitas.

Seperti yang dilansir dari mstar.com alasan wanita itu nekat untuk menghabisi nyawa anaknya itu sungguh menyayat hati.

Insiden tragis ini terjadi 9 Mei lalu.

Wanita dikenal dengan nama Huang itu mengakhiri hidup sang anak dengan cara yang terbilang sadis.

Ia meminumkan 60 pil tidur pada anaknya itu.

Baca: Hati Ibu Ini Pilu Lihat Foto Putrinya Tanpa Busana di HP Suami, Tak Cukupkah Saya Kasih Dia 3 Anak?

Baca: Sungguh Tega, Hanya Karena Makan Es Krim, Keempat Anak ini Disiksa Habis-habisan oleh Ibu Kandungnya

Setelah itu ia menjerat leher anaknya yang disabiltas itu dengan selendang sutra lalu menutup hidungnya dengan bantal.

Dalam sidang yang digelar 21 September lalu, terungkap apa yang menjadi pemicu tindakan tak masuk akal itu.

Huang mengaku ia terpaksa membunuh anaknya Li karena bimbang siapa yang akan menjaga anaknya itu jika ia meninggal nanti.

Berdasarkan laporan, wanita itu langsung menyerahkan diri ke polisi usai insiden itu.

.
. (.)

"Saya tidak pernah merasa putus asa untuk menjaga dan merawatnya. Dia anak saya. Tapi kesehatan saya mulai menurun sejak dua tahun belakangan ini. Saya pun mulai kesulitan untuk menjaganya,"ujar Huang.

"Saya semakin tua dan lemah. Mungkin saya mati sebelum anak saja mati. Hingga seminggu sebelumnya saya berpikir untuk membunuhnya," ungkap Huang saat menyerahkan diri ke polisi.

Baca: Suruh Suaminya Tidur di Sofa Setelah Bertengkar, Esoknya Sang Istri Terima Kenyataan Tragis Ini

Baca: Baru Jadi Suami Istri Empat Hari, Suami Kehilangan Istri untuk Selama-lamanya, Tragis!

Anaknya itu lahir prematur dengan kekurangan fisik dan mental. Tak bisa bicara dan juga berjalan.

Hakim dipersidangan itu sempat bertanya. Mengapa ia tidak menyerahkan perawatan anaknya itu pada kakaknya.

Huang mengaku ia tidak mau memberatkan keluarganya.

"Dia tanggungjawab saya karena saya yang melahirkan dan membuatnya menderita. Saya rela membunuhnya daripada memberikannya pada orang lain," sebutnya.

Baca: Astaga! Padahal Sebentar Lagi Menikah, Wajah Wanita Ini Disiram Air Mendidih Hingga Melepuh

Baca: Ayo Yang Keluar Lagi, Selingkuh Picu Pembunuhan Sadis Mayatnya Dikubur dan Dicor di Sumur

Anak sulung Huang mengatakan ibunya menjaga adiknya itu sejak lahir.

Sang ibu berhenti bekerja saat usia adiknya 10 tahun. Dengan begitu ia bisa selalu menjaga sang anak.

Meski terbukti bersalah, hakim memutuskan untuk menangguhkan hukumannnya selama 4 tahun.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved