Asam Pedas Baung Nan Menggugah Selera. Begini Cara Membuatnya
Menu khas melayu ini sangat mudah dijumpai di rumah makan yang ada di Pekanbaru. Peminatnya pun beragam, mulai dari pejabat hingga masyarakat biasa
Penulis: Aan Ramdani | Editor: harismanto
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Aan Ramdani
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Rasa asam, pedas, gurih dan segar bercampur menjadi satu. Senasi kelezatan tersebut dapat dirasakan saat mencicipi hidangan Asam Pedas.
Melihat tampilanya berwarna orange kemerahan dan aromanya saja sudah menggugah selera. Ditemani dengan sepiring nasi putih hangat lengkap bersama lalapan dan sambal terasi sangat pas untuk menemani santap siang.
Menu khas melayu ini sangat mudah dijumpai di rumah makan yang ada di Pekanbaru. Peminatnya pun beragam, mulai dari pejabat hingga masyarakat biasa pasti ketagihan setelah menikmati kelezatan menu masakan melayu yang berbahan dasar ikan segar ini. Di antaranya ikan Baung, Selais, Tapah dan Ikan Patin Sungai.
Asam pedas selalu menjadi menu andalan untuk menjamu tamu di Provinsi Riau. Sehingga tidak heran mulai dari restoran mewah dan warung makan melayu pada umumya menawarkan menu ini, tak jarang menu asam pedas juga ditemukaan saat cara-acara seremonial pemerintahan.
Baca: Gurauan Sang Ibu Jadi Pertanda Maut Menjemput, Tinggalkan Anak Derita Kelainan Jantung
Baca: Mengapa Bangun Tidur Mesti Minum Air Hangat? Ini Rahasianya
Baca: Dirawat di RSUD Arifin Achmad, Balita Ini Bukan Saja Gizi Buruk,Juga Didiagnosa TB dan Hypo Tiroid
Di Pekanbaru, rumah makan yang menyajikan asam pedas selalu membludak pengunjungnya. Salah di antaranya Rumah Makan Pondok Asam Pedas Baung. Tamu-tamu yang datang bukan hanya dari masyarakat Pekanbaru atau wisatawan lokal, tapi juga dari mancanegara.
Artis ibukota, bahkan pejabat sekalipun sudah banyak yang menikmati menu yang disajikan di Pondok Asam Pedas Baung ini. Selain tempatnya yang nyaman,menu utama Asam Pedas Baunglah yang menjadi pemikat rumah makan khas melayu ini ramai dikunjungi.
Pemilik Pondok Asam Pedas Baung, Hj. Maryenik Yanda,SH langsung menceritakan proses pembuatan makanan lezat ini. Ia tak main-main soal rasa, sehingga bahan dasar pembuatan asam pedas baung ini sangat ia perhatikan.
"Kita tetap menjaga cita rasa dan ikan yang kita pergunakan ini merupakan ikan baung sungai segar. Ikan baung ini hasil tangkapan dari Sungai Kampar," katanya.
Tak hanya bahan dasar saja yang pilih, bumbu-bumbu pun demikian. Misalnya untuk cabai, ia hanya mau menggunakan cabai yang berasal dari Bukit Tinggi Provinsi Sumatra Barat. Bahkan untuk proses penggilingan bumbu pun dilakukan secara manual supaya menjaga keaslian rasa.
"Mulai kualitas ikan, bumbu semua kita pilih dan perhatikan. Kalau kita asal-asalan rasanya juga tidak akan enak. Kalau ikannya bukan ikan sungai saya juga tidak mau, karena kalau ikan dari keramba akan beda rasanya,” bebernya.
Ikan yang ia gunakan juga tidak pernah distok sehingga ikan yang dibeli hanya ditargetkan habis dalam satu hari saja, sehingga kesegaran ikan tetap terjaga disetiap olahan asam pedas yang ia sajikan.
Kedepan ia akan terus berupaya mencari inovasi-inovasi baru dalam pengembangan masakan-masakan khas melayu Riau. Khusus menu Asam Pedas Baung, menurut dia soal rasa tidak bisa dianggap tidak penting karena ini juga akan menjadi salah satu indikator kepuasan konsumen atas rasa yang dihasilkan dari masakan-masakan yang disuguhkan.
"Kita harus konsisten dengan rasa. Termasuk bahan dasar yang kita gunakan. Misalnya ikan, seperti yang saya jelaskan tadi. Kita tidak mau ikan yang kita olah berasal dari kerambah,tapi harus betul-betul ikan segar langsung dari sungai. Ikan juga akan menentukan cita rasa yang dihasilkan. Termasuk untuk Sumber Daya Maunisia (SDM), seperti koki yang memasak. Sampai 17 tahun lamanya kita tidak pernah ganti koki di Pondok Baung Asam Peedas," ujarnya.
Selain harus konsisten dengan rasa, menurutnya dalam menjalaankan usaha kuliner ini harus melakukan pelayanan yang baik terhadap konsumen. Sehingga ia tidak bosan mengingatkan karyawanya untuk senan tiasa memberikan service yang maksimal.
"Biasanya konsumen yang memiliki banyak pertanyaan itu adalah konsumen yang memang baru dan pendatang ke Pekanbaru. Tentu kita meminta karyawan berkomunikasi dengan baik dan penuhi informasi yang dibutuhkan konsumen. Kemudian untuk harga juga harus tetap terjangkau," sambungnya.
Sementara itu, selain asam pedas baung ada juga beberapa makanan lainnya tersdia di Rumah Makan Pondok Asam Pedas baung ini seperti gulai ikan salai, gulai telur ikan yang dibungkus daun, dan lain-lain. Sambal terung, tempe, ikan asin, jengkol digulai, jenkol sambal pun tersedia untuk menggugah selera para penggunjung yang datang.
Baca: Insiden Penembakan Gereja di AS Tewaskan 26 Orang
Baca: Ingat Nenek Tiamah yang Dibunuh Cucu Kesayanganya? Ini Kabar Terbaru dari Kepolisian
Baca: Hetty Koes Endang Kunjungi Siti Nurhaliza, Ini Dia yang Dibawanya dari Indonesia
Resep Asam Pedas Baung
Bahan-bahan:
1. Ikan Baung 1 Kg.
2. Bersihkan organ dalam ikan dan potong-potong menjadi beberapa bagian.
3. Cuci bersih
4. Sediakam 1 liter air
5. Serai yang dimemarkan 1 tangkai
6. Daun kunyit 1 lembar
7. Asam kandis 2 buah
Bahan bumbu halus:
1. Lengkuas 4 cm
2. Jahe 2 cm
3. Kunyit 2cm
4. Cabai merah 10 buah
5. Bawang merah 5 butir
6. Bawang Putih 2 butir
6. Garam setengah sendok makan.
Proses Pembuatan Asam Pedas Baung.
1. Ambil bumbu halus yang terdiri dari serai, daun kunyit dan serai lalu rebus dan aduk sampai kuah mengental.
2. Masukkan potongan-potongan ikan lalu kecilkan api.
3. Setelah ikan matang dan juga kuahnya mulai mengental maka kita bisa mengangkat masakan ini dari atas kompor.
4. Siapkan mangkok saji dan tuangkan masakan asam pade khas riau ke dalamnya.
5. Sebagai tambahan hiasan dan juga memperlezat masakan maka kita bisa menambahkan irisan bawang merah goreng.
6. Masakan asam pade khas riau ini pastinya sangat lezat jika disajikan dengan nasi putih.
7. Asam pedas lebih nikmat jika dihidangkan hangat-hangat. Kelezatan masakan ini pastinya tidak bisa dipisahkan dari kuahnya yang bericta rasa pedas,asam manis. (*)