Operasi Zebra 2017
Kapolres Bengkalis Sebut Siswi SMK 1 Bengkalis Itu Kaget Saat Tahu Ada Razia
"Yang bersangkutan masih di bawah umur tidak memiliki SIM. Kaget saat ada razia," ujar Kapolres Bengkalis, AKBP Abas Basuni.
Penulis: Budi Rahmat | Editor: harismanto
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kapolres Bengkalis, AKBP Abas Basuni mengungkapkan pihaknya membantu pembiayaan Dewi Fransiska (16), siswa kelas 1 SMKN 1 Bengkalis yang mengalami kecelakaan saat polisi melaksanakan Operasi Zebra, Senin (6/11/2017) kemarin.
Dewi terjatuh dan mengalami luka di beberapa tubuhnya.
"Yang bersangkutan dirawat di RSUD dan biaya perawatannya kita bantu," ungkap Abas dikonfirmasi tribunpekanbaru.com, Selasa (7/11/2017).
Menurutnya, korban panik menghindar dan menabrak pengendara lain yang berakibat luka.
Pengendara yang ditabrak pun mengalami luka.
Baca: VIDEO: Pengedara Motor Ngamuk Saat Ditilang Viral, Polisi; Pukul Saya, Ayo Pukul!
Baca: Hindari Razia Hingga Dikejar Polisi, Begini Kronologis Jatuhnya Siswi SMK 1 Bengkalis
Baca: Selalu Merinding Tiap Lewat JPO, Warga Akui Pernah Lihat Anak Kecil Menghilang di Ujung Jembatan
"Yang bersangkutan masih di bawah umur tidak memiliki SIM. Kaget saat ada razia," ujar Abas.
Dewi terjatuh saat ada razia yang dilaksanakan di Jalan Sudirman, Bengkalis, Senin (6/11/2017) kemarin.
Beberapa tubuhnya mengalami luka.
Ia kemudian diselamatkan dan dirawat di rumah sakit.
Sampai kini Dewi masih menjalani perawatan.
Baca: Kahiyang dan Bobby Pilih Vendor Seserahan yang Sama dengan Laudya Cynthia Bella dan Raisa
Baca: 6 Perbedaan Pernikahan Kahiyang-Bobby dan Gibran-Selvy, Apa Saja?
Baca: Seru, Pemain Mobile Legends Wajib Tonton Video Ini
Dewi Fransiska (16), siswa kelas 1 SMKN 1 Bengkalis masih terbaring di RSUD Bengkalis, Selasa (7/11/2017).
Di jidat dan dagunya, terpasang perban untuk menutupi luka.
Bibirnya masih terlihat bengkak dan selang infus terpasang di lengan sebelah kiri.
Ia mengalami sejumlah luka di bagian wajah usai mengalami kecelakaan saat menghindari Operasi Zebra 2017 yang digelar Polres Bengkalis, Senin (6/11/2017) sore.
"Kalau tidak salah ada delapan jahitan dibagian dahi, " ungkap Sandi, orangtuanya.
Selain luka di bagian dahi, bibir Fransiska juga mengalami luka dan dijahit untuk menutupi luka.
Di bagian ini terdapat jahitan sebanyak dua jahitan.
"Bagian bibirnya juga semalam dijahit oleh pihak rumah sakit. Sehingga saat ini dia kesulitan untuk bicara dan makan," ungkap Sandi.
Dari informasi yang diperolehnya, anaknya itu sore kemarin menggunakan sepeda motor dengan menggunakan helm dari jalan Cokro Aminoto menuju Simpang Jalan Sudirman Bengkalis.
Baca: VIDEO: Merinding, Pak Niang Alami Hal Mistis Saat Melintas di JPO Pasar Dupa
Baca: Pastikan 14 Benda Ini Ada di Tas Darurat Saat Terjadi Bencana, No 10 Sering Diabaikan
Baca: Meski Berjibaku Menuju Sekolah, Siswa Justru Terancam Tak Bisa Lanjutkan Pendidikan, Alasannya. . .
"Waktu mau sampai ke simpang, dia melihat ada razia polisi. Ia kemudian langsung memutar arah ke belakang untuk menghindari razia," jelas Sandi.
Namun, lanjutnya, aksi Fransiska yang memutar arah itu diketahui petugas yang razia.
"Kabarnya saat memutar arah itu, anak saya dikejar polisi. Jadi mungkin dia ketakutan sehingga dia menabrak pengedara lain," katanya.
Pihaknya sangat menyayangkan jika benar terjadi pengejaran terhadap anaknya saat menghindari razia.
"Kalau benar semalam itu dikejar, kami sangat sayangkan. Anak saya bukan penjahat, bukan pengedar narkoba tak perlulah razia sampai dikejar-kejar," ungkap Sandi.
Saat ditemui Tribun, kondisi korban sudah sadarkan diri namun belum bisa berbicara.
Kondisi korban mengalami luka di bagian kening dan dahi sehingga menyulitkan untuk berbicara.
Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari Kepolisian terkait kecelakaan akibat operasi Zebra yang digelar di Jalan Sudirman Bengkalis petang semalam. (*)