Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

7 Fakta Kisah Pilu Dokter Lety yang Ditembak Mati Suaminya Sendiri, KDRT, Gugat Cerai hingga. .

Permasalahan rumah tangga antara dokter Helmi dan dokter Lety Sultri berujung pilu.Lety tewas usai diberondong peluru oleh suaminya

Editor: Sesri
stanly/kompas.com
Lokasi penembakan dokter di Klinik Az-zahra, Cawang, Jakarta Timur 

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Seorang dokter bernama Lety tewas ditembak di Klinik Az-zahra di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Kamis (9/11/2017) sore. 

Permasalahan rumah tangga antara dokter Helmi dan dokter Lety Sultri berujung pilu.

Lety tewas usai diberondong peluru oleh suaminya itu di Klinik Az-Zahra Medical Center, Jakarta Timur, Kamis (9/11/2017).

Helmi nekat membunuh Lety yang sudah ia nikahi selama lima tahun karena tak mau dicerai.

Baca: Diduga karena Tak Mau Dicerai, Siang Bolong Suami Tembak Dokter Lety hingga Tewas

Baca: Seorang Dokter di Klinik Tega Tembak Istri Hingga Meninggal, Ini Motifnya

"Diduga pelaku menembak istrinya karena tak mau dicerai," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo, Kamis (9/11/2017) seperti yang dilansir dari kompas.com.

Bukan tanpa alasan Lety ingin menyudahi bahtera rumah tangganya dengan Helmi. Helmi diketahui kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya itu. Bahkan, Lety pernah melaporkan kekerasan itu kepada pihak berwajib.

Namun, Lety akhirnya mencabut laporannya sehingga Helmi batal menghuni 'hotel prodeo'.

Berikut rangkuman sejumlah fakta termasuk sosok pembunuh hingga motifnya kemudian terkuak.

1. Ditembak di tempat kerja

Pada Kamis sekitar pukul 14.00 WIB, Helmi mendatangi klinik Az-Zahra yang berada di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur.

Klinik tersebut merupakan tempat sang istri bekerja.

Dengan menumpangi ojek online, Helmi mendatangi klinik tersebut sambil membawa senjata api rakitannya.

Melihat suaminya datang, Lety yang saat itu sedang mengobrol dengan karyawan klinik lainnya langsung menghampiri Helmy.

Percekcokan antara keduanya tak dapat terelakan. Namun, dalam percekcokan kali ini Helmi membawa senjata api.

Mengetahui suaminya membawa barang berbahaya, Lety mencoba menghindarinya dengan kembali masuk ke dalam klinik.

Dia masuk ke dalam klinik berniat mencari pertolongan agar tak jadi korban amukan suaminya itu.

Para karyawan klinik mencoba melerai perkelahian pasangan suami istri itu. Namun, setelah melihat Helmi membawa senjata api, para karyawan klinik mengurungkan niatnya dan malah melarikan diri.

"Tidak lama para saksi mendengar suara letusan senjata api sebanyak enam kali, kemudian pelaku melarikan diri meninggalkan TKP. Pelaku menembak korban hingga tewas dengan gunakan senjata api," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

2. Ditembak berkali-kali

Beberapa saksi mendengar tembakan beberapa kali terhadap dokter Lety Sultri di klinik Az-zahra, Jalan Dewi Sartika Cawang, Jakarta Timur, pada Kamis (9/11/2017). Penembakan tersebut dibenarkan Kapolsek Kramatjati Kompol Suyud.

"Memang berkali-kali, bukan satu tembakan saja, lukanya juga banyak. Untuk tepatnya tunggu info dari polda saja, saat ini korban sudah dibawa ke RS Polri," kata Suyud kepada Kompas.com, Kamis (9/11/2017).

Pedagang mie ayam yang berjualan di lokasi, Sunarto, mengatakan mendengar enam kali suara tembakan dari dalam klinik.

"Yang saya dengar dari luar ini enam (kali suara tembakan) dan suaranya itu berkali-kali. Pas kejadian saya lagi dagang di depan parkiran, tapi saya tidak tahu kalau itu suara tembakan," kata Sunarto.

3. Usai menembak istri pelaku melarikan diri

Helmi melarikan diri dengan menumpangi ojek online. Tak ada yang tahu kemana Helmi pergi.

Ia tampak masih membawa senjata api yang digunakannya untuk menghabisi nyawa sang istri.

"Itu yang ojek online bilang gak ada apa-apa ngak tahunya mereka boncengan berdua, saya juga takut karena pas keluar bawa senjata, saya kabur," katanya.

4. Menyerahkan diri

Rupanya, usai membunuh Helmi pergi ke Mapolda Metro Jaya. Dia berniat menyerahkan diri.

Kepada polisi, Helmi mengaku menghabisi nyawa istrinya itu. Di tubuh Helmi, polisi menemukan dua pucuk senjata api rakitan.

5. Diduga terkait masalah rumah tangga

Dr Lety tewas ditembak suaminya yang berinisial H karena diduga ada permasalahan rumah tangga.

"Diduga pelaku tak mau dicerai," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo saat dikonfirmasi.

 6. Dokter Lety pernah laporkan suami ke polisi

Dokter Lety pernah melaporkan suaminya, H ke polisi atas tuduhan telah melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Lety tewas ditembak H di Klinik Az-Zahra, Jakarta Timur, Kamis (9/11/2017).

"Istrinya pernah melaporkan kasus KDRT," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Marpaung kepada Kompas.com, Kamis malam.

Sapta mengatakan, saat ini polisi tak melanjutkan penyelidikan kasus KDRT tersebut. Sebab, sang istri telah mencabut laporannya.

Selain itu, Sapta enggan merinci alasan Lety mencabut laporan terhadap suaminya itu.

7. Suami Dokter Lety Pernah Dipecat karena Perkosa Karyawan

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana mengatakan, dokter Helmi diduga pernah memerkosa karyawan sebuah klinik di kawasan Jakarta Timur.

Helmi merupakan pelaku penembak mati Dokter Lety yang merupakan istrinya sendiri.

"Dia pernah kerja di sebuah klinik cuma dipecat karena kasus pemerkosaan," ujar Sapta kepada Kompas.com, Kamis (9/11/2017).

Namun, saat itu korban tidak membuat laporan ke polisi.

"Korban tidak membuat laporan kasus pemerkosaan ke kita," kata Sapta.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved