Ini Ancaman Hukuman untuk Pemalsu KTP dan Dokumen Lainnya
Tak hanya KTP, ia juga menerima pesanan pembuatan dokumen palsu lainnya. Seperti Surat Keterangan Perekaman E-KTP, Surat Keterangan domisili
Penulis: Rizky Armanda | Editor: harismanto
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Rizky Armanda
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dari hasil pemeriksaan petugas, ternyata HA (47) warga Jalan Cipta Karya Pekanbaru selaku pelaku pemalsuan dokumen berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang sudah beraksi setahun belakangan, sudah mencetak sebanyak kurang lebih 70 lembar KTP palsu.
Tak hanya KTP, ia juga menerima pesanan pembuatan dokumen palsu lainnya. Seperti Surat Keterangan Perekaman E-KTP, Surat Keterangan domisili untuk persyaratan kredit sepeda motor, Surat Keterangan Usaha (SKU), hingga akta perceraian.
"Tidak hanya warga Pekanbaru, pemesan dokumen palsu kepada pelaku ini juga datang dari luar daerah, yakni dari Kabupaten Kampar," kata Kapolsek Lima Puluh Kompol Angga F Herlambang.
Kapolsek menegaskan, untuk pelaku AA dijerat dengan Pasal 263 Jo Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP. Sedangkan HA dijerat dengan pasal 263 KUHP.
Baca: Ritual Aneh Oknum Guru Telan Sperma Murid, Berikut Fakta Tentang Cairan Mani Ini
Baca: Istri Kepergok Selingkuh. Suami Marah Besar, Rekam Kelakuan Istrinya saat Begituan
Baca: Polisi Ringkus Dua Pria Pemalsu KTP, Begini Modusnya
"Selain kedua pelaku, kita juga menyita barang bukti berupa selembar KTP atas nama inisial AA, 1 unit notebook merek Asus, 1 unit flashdisk, serta 1 unit mesin printer.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, aparat kepolisian dari Polsek Lima Puluh meringkus dua orang pria pelaku pemalsuan dokumen berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), Selasa (7/11/2017).
Keduanya adalah AA (33), warga Jalan Swakarya dan HA (47), warga Jalan Cipta Karya, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.
Penangkapan kedua pelaku berawal dari informasi yang diterima petugas dari masyarakat yang menyebutkan jika AA bisa membantu membuatkan KTP palsu. Dimana biayanya sebesar Rp 300 ribu.
"Tim selanjutnya melakukan penyamaran dan memesan KTP kepada AA. Saat bertransaksi langsung kita sergap dan saat diintrogasi ia mengaku hanya perantara saja. Yang membuat KTP palsunya adalah rekan AA berinisial HA," sebut Kapolsek Lima Puluh Kompol Angga F Herlambang didampingi Kanit Reskrim Ipda M. Bahari Abdi saat gelaran ekspos, Jumat (10/11/2017) siang.
Kapolsek melanjutkan, dari keterangan AA tersebut, pihaknya kemudian melakukan pengembangan untuk menangkap HA.
Tanpa menunggu lama, petugas yang saat itu mengetahui HA sedang berada di rumahnya, bergerak untuk melakukan penangkapan.